55

93.8K 3.7K 377
                                    

"Ayo silahkan masuk non Elisa."

Pak karim dengan senyuman lebar membukakan pintu mobil untuk Elisa membuat gadis itu terkekeh.

Lucu aja sih pak Karim udah kek pengawal diflim-flim ae :")

Yang berbeda dari sebelumnya, pak Karim cuma nungguin didalam mobil. Tak lama senyum Elisa memudar. Karna melihat sosok Reynald sudah duduk didalam mobil.

Pemuda itu tampak tenang dengan pandangan lurus kedepan tanpa menoleh sekalipun. Padahalkan harusnya dia sadar kalau ada Elisa.

Kan Eli jadi curiga itu bukan Reynald, bisa ajakan itu cuma patung yang mirip terus dipindahin duduk disana.

Tapi...

"Maap pak, Eli jalan kaki aja."

MAU ITU PATUNG APA BUKAN BODOAMAT! ELI GAK MAU SATU TEMPAT SAMA DIA!

"Lah... Non..." Pak Karim menatap bingung Elisa yang ngeluyur pergi gitu aja.

Yo opo to, onok kendaraan kok malah jaok mlaku?

Masih dengan kebingungannya atensi pak Karim berpindah pada Reynald. "Den ini non Eli..."

"Gapapa pak biarin aja, gue gak mau maksa." kata Reynald acuh tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela mobil.

"Lah... Piye iki?"

Kaki Elisa menghentak-hentak kesal pada jalanan sembari mendengus kesal. Tak lupa juga cibiran kecil dari mulut Elisa. Gadis itu menatap kesal kejalanan.

Untung jalanannya gak baperan, kalo iyakan bisa nangis digituin padahal gak ada salah apa-apa. :<

"Ih males aja gue satu tempat sama orang paranoid kek gitu! Hidih ogah!"

Lima belas menit kemudian...

"Aishh... Capekkk! Kok gue bego sih gak ikut aja tadi?! Mana sekolah masih jauh! Reynald juga tai gue gak ditahan masa!" Cibiran kesal Elisa berubah menjadi keluhan memilukan.

Elisa kesel banget gaesss dia tuh gak bisa diginiin 〒_〒

Tak lama kaki Elisa tiba-tiba saja keseleo hingga gadis itu semakin merengek. "Yatuhan kirimkan akuhh malaikat tanpa sayap muhh..."

Ckitt...

"Hei Eli! Ngapain lo jalan? Gak takut telat apa?"

Pandangan Elisa berganti kesamping, melihat pada sosok yang menegurnya tadi. Conita menatap heran dari atas motor matiknya.

Masalahnya Elisa natep dia datar kek lagi ngomong. "Ngapain dateng sih?!"

Ya emang bener Elisa berpikir gitu. Soalnya tadi Eli mintanya malaikat napa yang dateng malah setan?

"Hoy! Napa sih ngelihatin gue gitu banget! Mau makan gue lo?"

"Con... Gue nebeng lo ya."

Persetan sama malaikat atau setan. Kaki yang sakit lebih penting :'(

"Aelah mau bareng aja ngelihatnya gitu banget, udah ayo naik."

Tanpa mereka sadari ada sosok lain yang tengah memperhatikan mereka tak jauh dari sana. Sebelumnya sosok itu tampak khawatir dan ingin keluar ketika melihat Elisa keseleo.

"Den... Kalo khawatir kenapa tadi gak dideketin aja terus bawa pergi bareng?"

"Jalan pak, kita harus sampai duluan."

Sampai disekolah Elisa turun setelah Conita memarkir motornya dengan baik diparkiran. Gadis itu melepas helm dikepalanya dan menyodorkannya pada Conita. Terus pergi ngeluyur gitu aja.

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang