32

115K 4.8K 89
                                    

"Apa bu?! Gak mau! Oh nooo!"

Elisa bersikeras menolak mentah-mentah permintaan bu Titin. Yapss sekarang dia sedang berada diruang guru karna panggilan walikelas nya itu

"Ayo dong Elisa, ibu tau kamu orangnya aktif banget. Jadi ibu pikir kamu cocok buat gantiin ini"

"Maap nih ya bu sebelumnya, masalahnya saya gak ada pengalaman sama sekali dibidang itu. Gimana kalau saya malah ngehancurin semuanya?"

"Elisa masalah itu jangan dipusingin. Kamu masih ada waktu kok buat latihan"

Elisa mengerjap melihat walikelasnya yang ngotot banget pengen Elisa ikut tim cheerleaders. Yapss, Elisa dipanggil karna itu. Alasannya sih karna bakal lomba dan salah satu anggotanya tiba-tiba sakit

"Kalau ada apa-apa, ibu jangan nyesel ya?"

"Kamu kok pesimis banget sih sama diri sendiri?" Bu Titin melihat Elisa dengan pandangan yang tak terbaca

"Soalnya saya gak merasa punya bakat apapun bu" ujar Elisa mengingat tentang dirinya

"Kamu pasti punya nak, hanya saja kamu belum menemukannya"

Elisa keluar ruang guru dengan wajah yang ditekuk. Percuma saja menolak pasti gak bakal diturutin. Conita menatap heran pada temannya itu. Ya, hanya Conita saja yang menemaninya. Sedangkan yang lain tidak bisa karena sedang ada urusan

"Kenapa?" Pertanyaan Conita dijawab dengan cerita panjang dari Elisa tentang apa yang terjadi didalam ruang guru

"Bwahahaha! Serius?! huwahahaha anjirrr! Cocok sih sama lo hahaha!" Conita ketawa ngakak ngedenger cerita Elisa

Elisa menatap Ayundha datar. Ia jadi menyesal sudah menceritakan. Tak lama ekor mata Elisa tak sengaja menangkap sosok siswi yang hendak mendekat dengan ragu padanya

"Aulia? Ada apa?" Conita berhenti tertawa dan beralih melihat Aulia

Gadis itu terlihat menunduk dan ragu untuk bicara "Elisa... Aku mau bilang makasih buat waktu itu" Aulia menggigit bibir bawahnya

Elisa seketika paham maksutnya, dia tersenyum "Iya sama-sama, btw gimana luka lo?"

Aulia mendongak menatap Elisa "Sudah lumayan"

Conita merasa damai melihat dan mendengar percakapan diantara keduanya. Ia juga tak menyangka jika Aulia akan berani berkata terimakasih. Mengingat gadis itu sangat introvert. Dan jarang sekali bicara. Ya, Aulia tipe orang pemalu dan pendiam

"Hamdalah, tapi lain kali lo jangan ceroboh lagi ya"

"Iya"

"Yaudah gue pergi dulu ya, dahh~" Perkataan Elisa diangguki oleh Aulia. Gadis itu pun segera pergi sembari menyeret Conita ikut bersamanya

"Gue masih gak nyangka, kalau Aulia bisa bilang makasih" Conita berkata pada Elisa disampingnya. Mereka kini berjalan berdampingan dikoridor

"Gue juga sama sih, tapi buktinya dia cukup tau terima kasih. Dia gak sesongong apa yang digosipin mereka" Elisa ingat bagaimana perkataan buruk tentang Aulia dari teman sekelas Aulia sendiri

"Btw kapan jadwal latihan cheerleaders lo?" Wajah Elisa menjadi datar karena pertanyaan Conita itu

Elisa menoleh datar pada Conita "Bisa gak, kalo lo gak ngingetin itu?"

Conita tertawa lagi "Lucu aja sih" ucapnya disela tertawa

"Heh pacarnya azril! Si P. H.O!" seru seseorang sambil menunjuk Conita

Mereka berdua terkejut. Conita bingung dan menoleh mendapati gadis yang beda dari yang mengejeknya kemarin. Tapi itu gadis yang sama dengan yang mengatakan bahwa Azril punya pacar ketika ia meminta nomor pemuda itu

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang