07

148K 6.8K 43
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. Namun tidak untuk Elisa, sedari tadi ia menggigit kukunya gelisah dan mondar mandir didalam kamar. Meski sudah diperintahkan ibunya untuk mengganti pakaian dengan gaun ia tetap masih menggunakan piyama

Pernikahannya memang dilaksanakan saat malam hari dan sedikit privat. Tidak banyak orang yang datang hanya beberapa saja. Bahkan teman-temannya saja tidak tau. Elisa tidak mau dinikahkan, Masih terlalu dini baginya untuk menikah. Hingga otak kecilnya itu memutuskan sesuatu

Kabur dari situasi ini!

Ya, itu yang dia pikirkan. Tanpa pikir panjang ia keluar dari kamar dan mengendap keluar rumah. Mudah baginya untuk keluar karena keadaan rumah yang ramai oleh tamu. Saat melintasi bagian ruang tamu dimana tempat ijab qabul ia melirik sekilas. Keluarga Reynald masih belum datang

Elisa pun keluar dari rumah dan berlari menjauh dari jangkauan rumahnya. Ia berjalan ditrotoar dengan gontai, gadis itu tidak tau mau kemana

"Bisa nih gue dapet penghargaan awards Gelandangan paling fenomenal didunia eakkkk!" Elisa bermonolog sendiri

"Tapi kalau gini gue berasa kayak anak tiri yang dibuang ditengah jalan, huwaaa..." lanjut Elisa yang tiba-tiba malah menangis

Mungkin kini orang yang melihat sudah mengira dia adalah orang gila. Karena berbicara, tertawa dan menangis sendiri. Miris saat melihat keadaannya sekarang 

Setelah hampir setengah jam ia berjalan. Tak lama perutnya berbunyi, menandakan bahwa gadis itu sedang lapar. Matanya berpendar dan menemukan sebuah warung tenda makanan. Ia pun segera melangkahkan kakinya dengan riang menuju warung tersebut

"Makan makan makan oh.. Makan" ujar Elisa sambil bersenandung

"Bu beli mie ayamnya dong!"

Disisi lain tepatnya dikediaman Elisa. Semua orang sudah berkumpul karena Reynald sipengantin laki-laki sudah datang dan duduk didepan penghulu

"Han panggil Elisa sana diatas, lama banget dia, Elisa tuh lagi dandan apa lahiran!" bisik ibunya pada Johan yang duduk disebelahnya

"Iya bu"

"Kak biar Reynald aja yang ngecek" Reynald menahan Johan

Johan berpandangan dengan ibunya. Sampai akhirnya ia mengangguk setuju "Kamar Elisa dipintu berwarna pink"

Dengan cepat Reynald berdiri dan berjalan menuju kamar Elisa. Entah kenapa perasaan Reynald tidak enak, oleh karena itu ia berinisiatif untuk mengecek sendiri

"Elisa lo didalam?" ujar Reynald mengetuk pintu kamar Elisa

Tidak ada sahutan dari dalam akhirnya Reynaldpun membuka pintu. Pintu kamar Elisa tidak terkunci dan seperti yang ia pikirkan. Saat Reynald membuka pintu tersebut. Tidak ada sosok Elisa sama sekali didalam kamar

Ia terkejut namun berusaha untuk tenang. Dengan cepat ia mengunci pintu kamar tersebut dengan kunci yang sedari tadi menggantung pada pintu. Tidak ada yang boleh tau jika saat ini Elisa kabur, termasuk ibunya. Lalu Reynald pun turun kebawah

"Mana Elisa nak?" tanya ibu Elisa dan ibunya sendiri tengah menatapnya

"Emm.. Dia sedang siap-siap bu, katanya makeupnya baru saja luntur jadi Elisa harus melukis ulang makeupnya"

"Dasar gadis itu ceroboh sekali!" gerutu ibu Elisa

Reynald melangkah mendekat dan membisikkan sesuatu ketelinga Azril sahabatnya dan Virly sepupunya. Ya, hanya Azril sahabat yang diundang untuk hadir. Setelah selesai Azril mengangguk dan Virly mengacungkan jempol

"Mau kemana sayang?" tanya Ibu Reynald saat melihat anaknya akan pergi

"E- Reynald...

"Tante liat deh makanan disitu enak banget, temenin Virly makan yuk" potong Virly berbicara dengan bunda Alvia membuat Reynald tersenyum

"Iya tunggu dulu, Rey kamu-

"Ayo bunda Azril juga pengen makan itu"

"Tapi-

"Ayolah bunda, gak kasian nih sama Virly dan Azril?" sahut Virly dengan nada manja dan merangkul pundak Ibunda Reynald. Lalu mengajaknya pergi diikuti Azril dibelakangnya

Setelah memastikan bundanya pergi Reynald pun keluar rumah. Ia segera mengendarai mobilnya dan pergi mencari Elisa

Diperjalanan matanya tak henti melihat kesana kemari berharap dapat menemukan Elisa. Kemudian ditengah jalan Reynald pun memberhentikan mobilnya kepinggir jalan memutuskan untuk mencari dengan berjalan kaki

"Eh! Sumpah gila ya tuh cewek makan banyak banget kayak orang kesurupan!" ujar seorang gadis bercengkrama dengan temannya

"Empat mangkok mie ayam njir bayangin! Mungkin sekarang udah lebih" sahut temannya histeris

Kedua gadis tersebut tiba-tiba berhenti histeris. Karena terpesona ketika melihat Reynald yang berjalan cepat melewati mereka

Reynald tetap melanjutkan langkahnya. Sampai akhirnya ekor matanya tak sengaja menangkap sosok orang yang dirasa ia kenal berada didalam tenda warung makan. Ia terkejut tak percaya karna tanpa disangka ia menemukan gadis yang tengah dicarinya 

Gadis itu terlihat kesusahan melahap suapan terakhir ditangannya. Ia pasti sudah sangat kenyang. Entah sudah berapa banyak yang dihabiskannya. Dan jangan lupakan banyak pasang mata yang melihat aksi gadis itu

"Bu.... Satu ...lagi" pinta gadis itu lirih

Dengan langkah cepat Reynald mendekat kearahnya dan menggenggam tangannya yang teracung keatas " Elisa! Cukup!"

Gadis itu mendongak pelan kewajah Reynald lalu terlonjak kaget dan hampir saja jatuh. Jika tangan Reynald tidak dengan sigap menahan pinggangnya

"Lo gapapa?"

Mata Elisa terpesona pada pemuda yang kini jaraknya begitu dekat dengan dia. Sangat tampan! Apalagi menggunakan setelan jas. Untuk beberapa detik Elisa mematung lalu tersadar dan kembali pada posisi awal. Elisa terlihat gelagapan mendapati Reynald yang berada dihadapannya

"Rey lo-

"Ayo pulang!" titah Reynald menarik tangan Elisa

"E- eh tunggu-tunggu! Bayar dulu! Kau tidak bisa seenaknya pergi!" ujar pemilik toko berkacak pinggang

"Berapa bu?"

"153k" sahut sipenjual sukses membuat Reynald membulatkan mata

"Apa?!"

"Dengar cah ganteng, pacarmu itu sudah banyak makan disini. Coba liat berapa banyak mangkuk dan gelas yang berada dimejanya!" jelas ibu tersebut dengan nada yang kelewat selow

Reynald langsung menoleh dan menatap tak percaya pada arah yang ditunjuk sang penjual. Sebuah tumpukan mangkok dan gelas kotor berjejer di meja yang sebelumnya ditempati Elisa. Apa benar Elisa yang menghabiskan semua itu?

Perlahan Reynald kembali menatap pada gadis disampingnya








"Hehehe,,, khhhekkhhk.... Ups!"









ʕ•ﻌ•ʔ

Scene yang terakhir itu Elisa lagi bersendawa keras guyss, maapkan jadi gitu. Karna saia gak tau nulis bunyinya kek gimana hehehe...

Terus ikuti ceritanya ya, jangan lupa vote dan tinggalin jejak~

Salam manis dari author^ω^

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang