Reynald terlihat fokus menyetir sedangkan Elisa gugup dan sesekali melirik Reynald. Ia merasa bersalah karnanya tadi Jam mahal milik Reynald yang pasti harganya hampir sama dari harga hp Elisa. Telah ditukar dengan makanan yang harganya tak segitu. Dikarenakan diantara keduanya tak ada yang membawa uang dan dompet
Elisa makan sebanyak itu bukan karena kesurupan selain karna lapar ia juga tidak punya uang. Jadi setiap sang penjual menagih bayaran pada Elisa. Ia terus memesan lagi sampai ketika Reynald datang kesana. Setelah kejadian itu pun Reynald banyak diam dan langsung membawa Elisa pergi tanpa banyak kata
Beberapa menit perjalanan, mereka akhirnya sampai dirumah Elisa. Cepat sekali? Karena Reynald mengebut. Tak jarang Elisa juga mengumpat karena takut mobil akan menabrak sesuatu
Reynald keluar dari mobil dan membawa Elisa masuk melewati pintu belakang. Reynald tidak bodoh, ia memikirkan segala resiko yang bisa ditanggungnya
"Cepet lo siap-siap dan turun kebawah!" titah Reynald saat mereka sudah berada didepan kamar Elisa
"Gu-
"Cepet!" potong Reynald lalu pergi meninggalkan Elisa dan turun kebawah
Elisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia bingung bagaimana harus menanggapi situasi ini. Jadi ia memutuskan untuk mengikuti ucapan Reynald. Karena Elisa sedikit ngeri melihat wajah Reynald yang terlihat sangat tidak bersahabat
"Reynald!" panggil bu Alvia ibunda Reynald melihat anaknya yang menuruni tangga
"Kamu dari mana saja?"
"E- Reynald baru dari kamar mandi atas bun" sahut Reynald tersenyum canggung berharap bundanya percaya
"Bunda fikir kamu kabur!"
"Elisa yang kabur bun!" -Reynald
"Ya gak mungkinlah, Reynald kan udah janji sama bunda" ujar Reynald sembari merangkul ibunya dari samping dan tersenyum
"Ya sudah kamu duduk dulu, sebentar lagi tante Widya ibunya Elisa mau jemput Elisa diatas" kata bunda disahut anggukan oleh Reynald
Reynald pun kembali diantar ibunya, duduk didepan penghulu yang sedang bercengkrama dengan ayahnya. Ia menghela nafas kasar, lelah? Sudah pasti. Hanya saja ia menutupinya
Tak lama ekor mata Reynald menangkap sosok yang ditunggunya. Elisa dengan gaun indah dan senyum palsunya menuruni tangga bersama sang ibu. Itu dipikiran Reynald. Tapi Reynald tidak bisa menampik fakta bahwa gadis itu terlihat sangat cantik apalagi ditimpa oleh cahaya lampu. Wajahnya tampak sangat bersinar. Reynald bahkan tidak sadar saat gadis itu kini sudah berada didekatnya
"Ekhem..! Mari kita mulai" ujar penghulu langsung menyadarkan Reynald
Dan sesi ijab qabul pun berjalan dengan lancar
"Eeh.. mau kemana?" tanya ibu Elisa saat melihat anaknya akan menaiki tangga
"Ya tidurlah bu, masa benerin genteng" sahut Elisa asal, jujur ia sangat tidak nyaman dengan gaun putih panjang yang ia kenakan
"Ini gue terbang sama cekikan bisa kali ya?" -Elisa
"Kamu kira kamu masih bakal tetep disini setelah nikah?"
"Lah... Terus Elisa bakal kemana? Panti jompo? Panti asuhan? Panti gila? Ya kali mau kesana" sahutnya terkejut dengan ucapan sang ibu
"Maksud ibu setelah ini kamu bakal pergi kerumah menantu" ujar ibu Elisa tersenyum lebar sedangkan Elisa sedang berusaha memutar otaknya meresapi ucapan sang ibunda ratu
"Hah?!" teriaknya saat sadar. Beberapa tamu melihat terkejut pada Elisa
"Ini mulut apa toa masjid sih?! Kenceng banget!"
"Bu... Tolong Elisa... Janganlah ibu tega membuang Elisa pada mereka... Terus kalau Elisa gak ada disini siapa yang bakal gangguin ibu? Terus Elisa gak bisa gangguin johan lagi dong? Ayah gimana? Siapa lagi yang bisa ngeprank ayah? Terus siapa yang bakal kasih makan poster oppa-oppa dikamar Elisa? Nanti mereka kelaparan lagi! Huwaaa.... Gak mau" ujar Elisa tiba-tiba dramatis memeluk ibunya
Ibu Elisa memijit pelipisnya, pusing mendengar ocehan anaknya yang sangat cepat. Beberapa tamu yang melihat mengira mereka sedang acara saling menangis karna akan berpisah. Hmmm... Tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
"Udah ah ibu mah sibuk, sana kamu pergi! Bila perlu gak usah balik"
"Eomma serius? Jinjja? Elisa beneran pergi nih!" sahut Elisa dengan nada manja pada ibunya
"Iya sana, ibu jadi bebas gak ada yang ngerecokin!"
"Huwaaa Eomma jahat!"
"Oma oma ibu belum setua itu!"
"Eomma itu artinya ibu bukan nenek, ish..!"
"Gak tau dan gak mau tau!" sarkas ibu Elisa sedangkan Elisa masih terus berusaha merayu ibunya agar ia tetap bisa berada disini
Ibu Reynald yang melihat pada anak dan ibu itu dari kejauhan. Ia terseyum karna mereka terlihat tampak harmonis
"Reynald..."
"Iya bun?"
"Terima kasih karena sudah memberi bunda kesempatan untuk membayar nadzar bunda"
---
Part bonus
(Sejam kemudian dikediaman Reynald)
"Nah ini kamar Elisa" kata bunda Alvia menunjukkan kamar yang akan ditempati Elisa
Elisa bergidik ngeri menatap pemandangan didepannya
"Shitt! Pink anjirr!"
"Bunda denger dari kakakmu kamu suka banget ya sama pink? jadi bunda sendiri yang request interiornya lho, baguskan?""Ini mah lebih parah dari kamar gue yang dulu! Johanjing gilaaa!" -Elisa 2k18 Ketzel
ʕ•ﻌ•ʔ
Jangan lupa vote dan tinggalin jejak
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
RomanceTerpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila! Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja. "Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...