38

98.5K 4.4K 164
                                    














Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Bob...!"

Reynald ragu untuk bicara dengan Bobby. Sedangkan yang diajak bicara menatap lurus kepapan tanpa menoleh. Reynald bingung harus bicara mulai dari mana. Bahkan Azril disebelahnya pun tak dapat membantu. Apalagi suasana kelas sekarang sangat berisik

Pemuda itu tau hari ini akan datang cepat atau lambat. Siap atau tidak Reynald akan berurusan dengan dua sahabatnya itu

Setelah kejadian kemarin Bianca langsung pergi tanpa mendengarkan penjelasan Reynald. Begitupun dengan Bobby yang langsung mengikuti Bianca dibelakangnya. Dan sampai sekarang keduanya sama sekali belum bicara dengan Reynald. Mereka mengacuhkannya

"Bob... Gue tau gue salah, lo sama Bianca pasti kecewa"

Bobby menoleh dan menatap Reynald datar. Reynald tau tatapan itu yang biasanya Bobby lemparkan ketika sedang marah pada seseorang

"Syukur kalo lo tau diri! Gue gak perlu susah-susah ngingetin lo bangsat!"

Reynald tak marah dengan nada ketus sahabatnya itu. Karna mungkin jika itu Reynald dia juga pasti akan marah. Gertakan Bobby yang lumayan keras menarik perhatian beberapa siswa lain

"Sial! Kenapa jadi gerah disini!" kesal Bobby lalu beranjak pergi keluar kelas meninggalkan Reynald dan Azril

"Rey... Lo sabar aja ya, kita pikirin cara ngomong sama Bobby dan Bianca nanti. Sekarang kita ganti baju olga aja dulu" kata Azril mengusap pundak Reynald

Disisi lain tepatnya dikelas Elisa, gadis itu sibuk menyanyi dengan keras dipojok bangku paling belakang bersama dengan temannya yang lain. Anis sipemilik bangku. Bahkan lagu yang dinyanyikan gadis itupun tak jelas. Hingga ketiga sahabatnya menggelengkan kepala melihat Elisa dari bangku masing-masing

"Manis dibibir gak manis dimata~"

"Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya~"

"Con, Yun. Kayaknya otak Elisa lagi geser. Gue takut dia tiba-tiba dijemput perawat rsj" Pinkan bicara dengan kedua teman disebelahnya yang juga berdiri memperhatikan Elisa dari bangku mereka

"Heran gue kenapa tuh anak tambah gak beres?" Ayundha juga gak habis pikir dengan Elisa sekarang. Ia pikir dirinya yang gila ternyata ada yang lebih gila

"Jangan-jangan gara-gara kejedot kayak yang dia bilang ke bu Nurma kemarin?!" pekik Conita membuat kedua temannya menoleh padanya

"Kejedot gak kejedot tuh anak sama aja!" sahut Ayundha dan Pinkan bersamaan

"Siapa terlena pada jerawatmu~"

"Yang memukau, berkilau dan bersinar~"

"Yang meminta simpati dan harapan~"

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang