04

159K 7.2K 100
                                    

Malam ini malam terkutuk bagi Elisa. Bagaimana tidak? Sore tadi memang benar ia lupa dengan pesan ibunya. Tapi apa harus ayah dan kakaknya pergi menjemputnya kemall. Dan menyeretnya paksa kerestoran. Setelah sampai pun ia langsung diceramahi akbar oleh ibunya. Sedangkan Johan, setelah berkomplot dengan ayahnya ia pergi ngacir entah kemana

Disinilah sekarang Elisa bertumpu tangan diatas meja dan berkali-kali menghela nafas bosan. Sudah hampir setengah jam setelah kejadian itu, ia cuma duduk tidak jelas disini. Ia bahkan tidak tau kenapa dia harus disini dan apa yang sedang dia tunggu sebenarnya

"Bu Elisa pulang ya"

"Gak usah aneh-aneh, anak bandel mending diem aja" sarkas ibunya ketus

Elisa menghela napas, ia ingin pulang untuk tidur tapi ibunya tidak mengizinkan. Elisa juga kadang jengkel karna setiap ia akan tertidur dimeja, ibunya selalu menendang tulang kering kakinya hingga membuatnya merintih sakit. Ibunya benar-benar dalam mode singa saat ini

Elisa melirik keayah dan ibunya yang seolah memiliki dunianya sendiri. Membosankan! Akan lebih baik jika sekarang dia menonton drakor dan tidur dikamar

Tak lama terdengar suara ketukan sepatu beberapa orang yang seperti menuju kearah mejanya. Tapi Elisa tak peduli, saat ini ia hanya ingin tidur dan membayangkan berada dikamar yang empuk dan nyaman

"Hallo"

"Lis bangun!" bisik ibunya sambil menendang kaki Elisa dibawah meja

''Anjirr gak punya perasaan amat emak gue, dipikir gak sakit apa?!'' -Elisa

Elisa sontak berdiri, matanya yang mengantuk seketika jadi lebar. Melihat pada pasangan paruh baya didepannya yang sedang tersenyum padanya

"Sapa balik Elisa!" bisik ibunya lagi

"Kan tadi ibu sendiri yang nyuruh Elisa diem" bisik balik Elisa membuat ibunya geram

"Hallo juga" Ujar Elisa cepat dengan senyum kikuk ketika melihat raut wajah ibunya yang seolah mengancam

"Elisa ya? Wah ternyata jauh lebih cantik dan manis saat dilihat langsung" puji Wanita paruh baya itu dengan senyuman membuat wajah Elisa merona

"Ya sudah ayo silahkan duduk" sahut Ayah Elisa kemudian mereka pun duduk bersama

"Maaf ya telat, tadi jalanan macet banget" ujar pria paruh baya yang datang dengan wanita yang menyapa Elisa tadi

"Gapapa kok, santai saja" sahut ayah Elisa dengan senyuman

Elisa mencibir ayahnya dalam hati, santai dia bilang? Padahalkan mereka udah nungguin hampir sejam dan Elisa rasanya udah mau gila

"Elisa kenalin ini Tante Alvia dan Om Jun, teman ayah dan ibu" ujar ibu Elisa menjelaskan, Elisa merespon dengan mengangguk

"Oh iya nak kenalin ini anak tante, calon suamimu" sahut tante Alvia senyum dan Elisa bahkan baru sadar kalau mereka juga bawa anak saking fokusnya Elisa sama senyum tante Alvia yang bikin adem

Mata Elisa sontak mengikuti arah tangan tante Alvia. Yang ia lihat anak tante Alvia tampan juga. Ralat sangat tampan. Dan yang lebih menarik, anaknya ini membuat Elisa memikirkan seseorang karna wajah dan tatapan sinisnya yang sangat mirip, Reynald?

"Namanya Reynald Austin Pramudya, dia kelas dua belas SMA" Lanjut tante

Elisa mengangguk dan ber'oh' ria untuk beberapa detik hingga dia sadar sesuatu membuatnya seketika melotot dan sontak menutup mulutnya tak percaya

Laki-laki yang berada disebelah tante Alvia sungguhan si Reynald?! Reynald ketos letoy nyebelin disekolahnya?! Dan yang dikatakan tante Alvia tadi

Calon....

.....Suami?

Artinya Elisa akan menikah dengan Reynald?! Maksudnya dijodohkan gitu?! BOOMM!!! Tolong tenggelamkan Elisa saat ini juga ia lelah dengan kelemotannya menyadari sesuatu

"Kalian saling kenal?" tanya ayah Reynald bingung dengan reaksi mereka, Elisa yang tampak terkejut dan Reynald yang tenang namun sama terkejutnya

Keduanya tidak ada yang menjawab. Mereka bingung tidak tau harus bagaimana. Dan tenggelam dalam pikiran masing-masing

"Kalau kalian saling kenal tambah bagus dong, nikahannya bisa kita percepat aja. Gimana kalau besok lusa?" sahut horor ibu Elisa membuat Elisa langsung melotot padanya

Sedangkan para orang tua sangat senang dan mengangguk antusias

"Rey kamu mau ngomong sesuatu?" tanya ibunya melihat anak sulungnya yang terlihat berpikir keras

"Reynald... gak mau nikah sama dia bunda" ujar Reynald menarik perhatian orang yang ada dimeja tersebut kaget, tak terkecuali Elisa

"Kenapa nak? Lagi pula bunda juga gak pernah minta apapun dari kamu"

"Bukan begitu bun, tadinya aku pikir bunda cuma becanda soal perjodohan dan juga... dari sekian banyak wanita didunia kenapa harus dia? Meski nantinya ayah bakal ngancam Reynald dengan ngambil semua fasilitas Reynald, Reynald gak akan peduli. Reynald tetap gak mau nikah sama dia!" jawab Reynald dengan berdiri

Elisa meremas erat ujung bajunya, jantung Elisa rasanya mau copot keluar mendengar ucapan Reynald. Wajahnya memerah antara marah dan ingin menangis. Bukannya Elisa mengharapkan pernikahan dengan Reynald. Hanya saja ucapan Reynald kali ini benar-benar keterlaluan bagi Elisa. Sebegitu gak sukanya kah Reynald pada Elisa?

Sama halnya dengan Elisa, yang lain juga merasa sangat terkejut tak percaya. Bahkan ibu Reynald pun saat ini ikut berdiri dan menatap Reynald dengan tatapan berkaca-kaca. Ia tak menyangka anak sulungnya bisa berkata seperti itu

"Rey apa yang kamu bilang? Kamu-

Belum sempat ibu Reynald bicara ia sudah terjatuh pingsan membuat yang lain semakin terkejut dan langsung berdiri kaget

"Bunda/ tante/ Alvia!"







ʕ•ﻌ•ʔ

Tbc...
Terus ikutin kelanjutan ceritanya ya.
Btw jangan lupa buat vote dan tinggalin jejak, biar cerita ini cepat update XD

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang