51

105K 4.1K 438
                                    

Setelah sarapan bersama keluarga dimeja makan selesai. Reynald segera bangkit dan berpamitan pada kedua orang tuanya diikuti oleh Elisa.

"Berangkat dulu ya."

Langkah kaki Reynald menuju pintu utama rumah memelan, hingga Elisa dapat menyusul berjalan disampingnya.

Percaya atau enggak ini pertama kalinya lho Reynald gitu, tapi sayangnya Elisa gak sadar (๑•́ ₃ •̀๑)

"Oh iya Rey, ujian semester ini kapan?" tanya Elisa menoleh pada wajah Reynald.

"Minggu depan."

Kepala Elisa memanggut paham menanggapinya. Ketika sudah sampai dimobil, Elisa masuk terlebih dahulu. Diam-diam Reynald disampingnya menempelkan punggung tangannya diatas jalan masuk mobil.

Menghalangi agar kepala gadis itu tak terbentur. Mengingat sebelumnya Reynald sering kali melihat Elisa terbentur disitu. Senyum tipis Reynald terukir saat gadis itu kali ini masuk dengan selamat.

Pak Karim yang tak sengaja melihatnya dari kaca spion luar tersenyum senang. Sepertinya mulai ada keajaiban pada pasangan favoritnya itu.

Tunggu tanggal mainnya saja hmm...

Setelah keduanya masuk, mobilpun berjalan mengantarkan mereka untuk sekolah. Kepala Elisa menoleh melihat pada luar jendela. Ingatannya kembali pada saat dirumah omah.

Omah menepati ucapannya dengan membiarkan mereka pulang dimalam selanjutnya. Seulas senyum terbit dikedua ujung bibirnya, ia akan menantikan waktu untuk berkunjung kerumah omah lagi.

"Berhenti pak Karim." kata Reynald tiba-tiba membuat Elisa lantas menoleh bingung padanya.

Kenapa berhenti? Padahalkan sudah hampir sampai ditempat biasanya mobil ini berhenti. Alis Elisa semakin mengerut ketika mobil berhenti Reynald langsung membuka pintu mobil dan keluar. 

"Ayo turun." ucapnya lagi dari luar mobil. Elisa bergeser duduk dikursi sebelah pintu tetapi tidak turun. "Kenapa?"

"Emang kalau gue jelasin lo bakal ngerti?"

What the...

Sialan emang! Dipikir Elisa anak TK apa, yang gak bakal tau apa-apa gitu?!

Karna sering berdebar tak jelas setiap disamping Reynald. Dia sampai lupa kalo Reynald itu rubah gila! 

Elisa keluar dari mobil dengan kesal dan mencebikkan bibir. Biarin orang mau bilang dia durhaka atau apa. Kalau punya suami kek Reynald kelar hidup lu.

"Ada apa nih tiba-tiba turun ditengah jalan gini, mau ngajak ngemis bareng dipinggiran?"

Reynald tergelak tapi dia secepatnya berusaha tenang. Pemuda itu sedikit membungkuk mendekat dan menyejajarkan wajah dengan wajah Elisa. Hingga gadis itu refelks memundurkan kepalanya. Reynald tersenyum. "Emang lo beneran mau ngemis sama gue?"

Ha? Coba ulangin lagi!

Elisa menatap kaget Reynald lalu bicara hal yang ngebuat Reynald langsung datar.

"Yaudah hayuk tapi lo ya yang ngemis entar nyetor kegue, butuh kantong plastik atau toples?"

Lah kenapa nih cewek malah nganggap serius?! Juga apa? Enak aja Reynald yang ngemis dia yang dapet duit! Ck!

Reynald kembali berjalan acuh, melihat itu Elisapun lantas langsung mengikutinya. "Ayo Rey! Atau lo mau nyoba ngepet? Lo yang jalan gue yang jaga lilin deh!"

Maap Reynald gak denger, Reynald lagi ngeluarin amaterasu :'>

"Atau metode yang lain? Eh tunggu kenapa jadi mau kek gitu lo bangkrut apa giman-- "

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang