64

83.8K 3.8K 1K
                                    

Dengan wajah yang menampung banyak dendam. Sebelah tangan Elisa terangkat keatas siap memukul tapi segera turun. Mendadak saja pikiran malaikat menguasai kepalanya.

"Oh tidak, tidak Eli! Kau tak boleh memukulnya! Ingat dia lagi sakit! Ya!" kata Elisa menganggukan kepala berkali-kali dan menutup mata.

Namun tak lama ia sontak membuka mata saat pikiran setan yang berjalan. "Tapi ini kesempatan emas! Mumpung dia lagi tidur, itukan pukulable banget!"

"Ah... Tapi dia sakit..."

"Tapi lagi pukulable..."

"Tapi..."

"Tapi..."

"Oh astaga!" Elisa lantas berjalan kebelakang, membenturkan kepalanya pelan pada tembok disana.

Frustasi banget gaess, gak dipukul entar Eli bakal nyesel dipukulpun pasti bikin nyesel juga :<

Kan kampret.

Aksi Elisa berhenti, gadis itu berbalik dengan wajah datar dan sorot tajam menatap Reynald.

Kalau Conita ngelihat dia sekarang, sudah dipastikan bakal ketawa. Soalnya muka Eli sekarang tuh seram-seram ngelawak gaesss :>

Kalau kata si Yuyun mah "Eli nafas aja lucu hahaha."

"Dengar ya tuan putra tidur, incess ini akan membangunkanmu dengan tonjokan." kata Elisa menunjuk-nunjuk dan berjalan mendekat pada brankar.

Tangan Elisa terangkat lagi. "Hiyy..."

"Aiguu... Akyuh tidak bisa! Hatiku terlalu murni untuk itu!" pekik Elisa tiba-tiba menarik tangannya dan mengacak rambut kasar.

Beberapa orang yang lewat dikoridor dan tak sengaja melihat. Hanya bisa menoleh bingung dan berpura-pura tak melihat.

"Tapi gue penasaran!"

"Aishh! Persetan sama hati murni!" kata Elisa lagi dengan menggebu-gebu disusul angkatan tangan kearah wajah Reynald.

Reynald, bersiaplah mendapat sebuah dampratan dari sang incess legenda hohoho...

Ketika tangan sudah akan mendarat pada wajah pucat itu. Tiba-tiba saja tangan lain menarik tangannya. Membuat Elisa terkaget dan jatuh limbung pada dada Reynald.

Tatapan lebar Elisa bertemu dengan mata sayu Reynald yang entah sejak kapan terbuka. Tapi kenapa? Kenapa Elisa masih saja berdegup kencang hanya karna bertatap mata dengan Reynald?

Jadi gaess tadi waktu Eli ngangkat tangannya tanpa dia sadari Reynald udah bangun. Karna merasa ada ancaman pemuda itu refleks menarik tangan pelaku. Meski Reynald sendiri belum sempat sadar sepenuhnya.

"Eli?" kata Reynald dengan suara parau setelah beberapa detik mereka bertatapan.

Elisa yang membeku untuk sesaat lantas mengerjap. Tersadar dengan situasi, gadis itu segera bangkit untuk berdiri tegak lagi.

Terdengar suara meringis pelan dari bibir pucat Reynald. Perlahan pemuda itu bangun untuk beralih duduk menyandar. Elisa tersenyum kikuk melihatnya dan melambaikan tangan. "E... Hallo~"

"Sudah bangun? Apa ada keluhan?" tanya Elisa dengan senyuman lebar.

Sedangkan didalam hati Eli meringis, ini dia berasa jadi dokternya. Ya mau gimana lagi, Eli malu gaess, keciduk mau melakukan kekerasan T_________T

Sosok Reynald terus menatap lamat Elisa dari tempatnya membuat suasana semakin awkward. Sementara Elisa menatapnya kikuk dan membatu. Pikirannya melayang kemana-mana.

Apa sekarang Reynald lagi berpikir Eli mau ngebunuh dia? Melakukan pembunuhan berencana misalnya? Atau dia lagi ngebuat rencana buat masukin Eli kepenjara mungkin?

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang