67

83.9K 4.3K 1.4K
                                    

Didalam kamar bernuansa pink yang terang benderang karna lampu kamar menyala sepanjang malam. Semua tirainya tertutup rapat tak memberi kesempatan mentari pagi untuk masuk. Hal itu membuat keadaan kamar agak sedikit pengap.

Tampak Reynald tidur disana dengan kondisi berantakan. Atasan baju hem putihnya yang dua kancing teratas hilang entah kemana. Rambut berantakan serta bekas air mata yang terlihat mengering disekitar pipi.

Kedua manik matanya mulai terbuka ketika suara alarm diatas nakas berbunyi. Mata hitam pekat Reynald bergulir pelan menyebar kesegala arah.

"Jangan bilang, lo gak tau kalau Elisa suka sama lo?"

Ingatan ucapan itu tiba-tiba terngiang dikepala Reynald. Refleks Reynald terduduk dengan mata membulat lebar. Keringat dingin menyelimuti, dadanya bergerak naik turun cepat.

Elisa menyukainya? Sejak kapan? Tapi Reynald jauh menyukainya.

<< Flasback on >>

GAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGAGA |

Senyum lebar tampak menghiasi wajah Reynald dengan fokus mata kearah layar hp.

"Tuan muda mobil anda sudah siap." ucap seseorang mengambil perhatian Reynald yang berdiri didepan pintu rumah.

"Ah... Iya pak, makasih." Reynald menyimpan ponsel pada saku celana seragam. Kemudian masuk kedalam mobil berwarna hitam didekatnya.

Pemuda itu menjalankan mobil tersebut menggunakan kecepatan normal. Fokusnya menyetir tak membuat senyum berhenti terukir dikedua sudut bibir.

Entah kenapa Reynald begitu bahagia hanya dengan memikirkan wajah Elisa yang senang ketika melihat isi kado.

Mobil berhenti pada parkiran luas milik sekolah. Kemudian pemuda itu berjalan masuk kesekolah hendak menuju kelas dengan perasaan berbunga.

Reynald meletakkan tas pada bangku dikelasnya yang masih sepi. Ketika akan keluar dia cukup terkejut karna sosok Bobby mendadak menghalangi.

"Astaga Bob! Lo ngagetin aja! Gue pikir siapa!" Reynald berbalik kembali tersenyum lalu menutup pintu kelas.

"Jack balik Rey!" seru Bobby dengan suara agak tinggi.

Mendengar itu tubuh Reynald sontak menegang. Perlahan senyum dibibir meluntur, ia berbalik memandang Bobby tak percaya.

"Bokap tiri sialan tukang mukul itu balik dari sidney. Gue denger usahanya diSidney bangkrut dan gue rasa Bianca jadi sasaran kemarahannya lagi. Karna kemarin malem waktu gak sengaja ketemu ditoko swalayan gue sempet liat luka lebam dileher Bianca."

Rahang Reynald mengeras, rasanya darahnya mendidih saat itu. Terdengar geraman kesal yang keluar dari bibirnya. Atensi Reynald teralih pada Bobby yang juga tampak kesal.

"Gue ngikutin Bianca diem-diem semalem dan jelas didepan rumahnya ada si Jack. Lo tau? Baru juga nyampe belum masuk rumah, si Jack udah ngedorong Bianca dan nendang dia seenaknya." Tangan Bobby mengepal erat terlihat jelas urat-urat nadi yang keluar.

"Kalau gak inget hukum, gue udah ngehajar dia sampai mampus kemarin."

"Mana Bianca sekarang?" tanya Reynald membuat Bobby mendongak menatapnya. "Belum dateng mungkin masih dirumah."

Reynald melenggang pergi dengan langkah besar dikoridor. Melupakan alasannya datang lebih awal untuk membantu bu Nurma.

Ketika hampir keluar sekolah, langkahnya terhenti melihat siluet Bianca berjalan melamun kearahnya. Gadis itu tampak tak memperhatikan sekitar. Hingga tak sadar bahwa Reynald ada didekatnya.

My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang