Terpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila!
Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja.
"Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...
"Hah? Apa bu?" Elisa tersadar dari lamunannya karena suara bu Wiwik yang menginterupsi tiba-tiba. Bu Wiwik, salah satu guru killer juga disekolah
"Kamu paham dengan rumus yang saya jelaskan tadi?"
Blank! Pikiran Elisa kosong. Bagaimana dia paham jika sedari tadi gadis itu sama sekali tidak mendengarkan. Dan sialnya dia ketahuan oleh bu Wiwik guru matematikanya
"Sekarang maju dan jawab soal dipapan!"
Elisa melangkah maju kedepan dengan ragu dan mulai memegang spidol. Ia bahkan tidak tau harus menulis apa. Karna tidak tau apapun soal matematika. Dari sejak sdpun ia memang sudah musuh bebuyutan dengan yang namanya MATEMATIKA
Bu Wiwik menghela napas kasar sudah sekitar lima belas menit Elisa berdiri. Namun sama sekali tidak menjawab satu soalpun
"Makanya saat saya menjelaskan kamu jangan melamun!" ujar bu Wiwik tegas
"Mau saya mendengarkan atau tidak, tetap saja saya tidak bisa bu!" -Elisa 2k19
"Kalau begitu sekarang saya beri kamu waktu untuk mempelajari bab ini. Dipertemuan selanjutnya, seminggu lagi ibu akan mentest kamu! Sekarang kamu bisa duduk!" ujar bu Wiwik membuat Elisa menjatuhkan rahangnya terkejut
Maksutnya harus belajar matematika gitu? Oh nooo! Melihat cover bukunya saja Elisa sudah pusing! Apalagi mempelajarinya?!
"Tapi bu-
"Kalau kamu membantah maka ibu akan mencoret namamu dari daftar hadir kelas ibu!"
Pilihan yang berat hmm. Jadi Elisa memutuskan untuk duduk dan mencari cara bagaimana nanti ia akan mempelajari rumus tersebut. Meskipun tau bu Wiwik seorang guru killer dengan bodohnya ia membiarkan dirinya melamunkan kejadian tadi pagi dijam pelajaran bu Wiwik
Sepeninggalan bu Wiwik, tiba-tiba ia memiliki sebuah ide. Bukankah dia punya teman yang cerdas? Si Pinkan peringkat kedua dikelas
"Pin-
"Noo! Gue gak mau!" tolak Pinkan sebelum Elisa menyelesaikan kalimatnya seolah tau apa yang akan dimintanya
"Pinnn..." Elisa menatapnya berkaca-kaca. Tapi tidak semudah itu ferguso. Pinkan bukan orang yang gampang terbujuk
"Big no! Gue gak mau semakin budrek lagi! Cukup dikelas dan diles aja!"
Elisa menyerah dan menelungkupkan kepalanya pada meja. Entah bagaimana caranya minggu depan ia bisa menjawab pertanyaan bu Wiwik
✨✨✨
"Pin toilet kuyy" ajak Elisa diangguki Pinkan
Mereka langsung keluar dari kelas yang dalam keadaan jam kosong itu. Berjalan berdampingan sambil sesekali mengobrol sampai tiba di kamar mandi. Elisa pun segera masuk menyelesaikan hajatnya. Setelah selesai ia keluar dan mencari keberadaan Pinkan
"Pinkan? Lo kemana sih?"
Karena tidak kunjung menemukannya, Elisa akhirnya kembali kekelas sendiri. Ia yakin kalau Pinkan pasti sudah meninggalkannya
Ditegah perjalanan tepatnya dikoridor. Matanya tak sengaja menangkap sosok seseorang yang tengah melangkah gontai kearahnya. Elisa semakin menajamkan matanya mencoba melihat wajah orang tersebut dengan jelas. Yang ternyata ia adalah Reynald
Elisa terheran mengapa pria itu berjalan lemas dan terkadang tubuhnya hampir oleng. Sampai ketika ia sudah mendekat
Brukkk...
Reynald ambruk tepat ditubuh Elisa. Elisa berusaha menahan tubuh Reynald yang sudah lemas itu agar tidak terperosok kelantai
"Hoyy bantuin!" seru Elisa beruntung ketika melihat seorang murid yang tak sengaja lewat. Tak banyak orang yang lewat karena ini masih jam pelajaran
Pria itu membantu Elisa membopong Reynald ke UKS. Setelah sampai Elisa langsung dibantu oleh guru yang menjaga dan berterima kasih pada murid tadi
"Bu bagaimana? Dia kenapa? Kok pucet banget? Dia gapapa kan bu?" tanya Elisa beruntun karena khawatir
"Tenang nak, dia gapapa kok. Cuma kecapean aja. Tunggu saja sampai dia bangun lagi nanti. Tapi tolong kamu yang jaga ya nak, karna saat ini ibu sedang ada urusan mendesak"
"Oh iya bu gapapa" sahut Elisa dan guru penjaga UKS tadi langsung keluar buru-buru
Elisa menatap sendu Reynald yang terbaring dengan wajah pucat. Padahal tadi pagi dia tidak apa-apa. Mungkin ini akibat dari tugasnya sebagai Ketos yang berat. Karna sering diandalkan oleh para guru. Elisa jalan mendekat dan duduk dikursi samping ranjang
Detik demi detik jarum jam berputar. Sampai akhirnya Elisa tertidur karna sangat bosan menunggu Reynald yang tak kunjung bangun
Beberapa jam kemudian Elisa menggeliat ketika merasakan sesuatu menyentuh pipinya. Lebih tepatnya membelai. Elisa mulai membuka matanya perlahan. Dan ia langsung tersigap bangun ketika melihat Reynald sudah terbangun
"Rey lo gapapa? Ada yang sakit? Mana?" tanya Elisa dan alangkah terkejut saat ia melihat Reynald tertawa pelan
Okeh, ini sepertinya penglihatan Elisa terganggu. Seorang Reynald tertawa didepannya. Elisa mengerjapkan matanya berulangkali, tak percaya
"Ayo pulang"
"H- hah?"
"Pulang, ini udah jam pulang sekolah" ujar Reynald pelan dengan suara serak
"What?!"
Elisa yang sadar langsung menengok pada jam dinding. Jam dinding sekarang menunjukkan jam dua siang. Itu artinya Elisa sudah tertidur selama empat jam. Dan tidak mengikuti jam pelajaran. Holy shitt!
Reynald berusaha bangun langsung dibantu Elisa "Gue gak separah itu kali sakitnya, sampai perlu dipapah"
Elisa mempautkan bibirnya. Benar juga si kenapa ia mau susah-susah bantu sikurang ajar ini. Reynald yang sudah berdiri itu tiba-tiba menggenggam tangan Elisa lalu menariknya keluar bersama
Elisa otw pingsan, ya enggak lah. Dia cengo untuk yang kesekian kalinya
Heh ini Reynald gak lagi kesambet kan?
ʕ•ﻌ•ʔ
To be continued...
Biodata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama : Elisa Anggun Angelica Usia : 17 tahun Tanggal lahir : 12 desember Goldar : O Hobi : Bikin orang jengkel Makanan favorit : Makanan enak Makanan yang dibenci : Makanan gak enak Motto : just enjoy
Itu visualnya Elisa ya gaess Tapi kalau kalian bayangin orang lain juga gapapa kok Terserah kalian mah :))