"Kamu tau Elisa, belakangan ini aku rasa... Aku mulai menyukaimu."
Degg...!
Mata coklat Elisa membola lebar menatap lamat, mendengar penuturan tak terduga itu. Ia benar-benar tak menyangka ucapan begitu bisa terucap oleh pemuda didepannya.
Namun masalahnya ada pada yang mengatakannya. Dia, Reynald!
Ketos yang selama ini suka sekali sinis dan dingin padanya. Mengatakan cinta dengan wajah berseri. Demi apa coba?!
Tapi jauh dari itu semua, kenapa ia merasa dirinya begitu senang mengetahui hal itu?
Perasaan senang yang meluap-luap dan tak bisa dijabarkan dalam bentuk apapun.
"Reynald... Aku... Aku juga suka!" Seru Elisa dengan pipi merona merah.
Reynald tersenyum lebar, mimik wajah terlihat begitu senang. Pemuda itu memegangi pundak Elisa. "Kamu serius?"
Elisa menatap Reynald, dengan jelas terlihat jika pemuda itu begitu antusias menantikan jawabannya.
Tak lama kemudian ia mengangguk malu dengan perlahan. Melihat itu Reynald semakin gembira dan membuncah. Tanpa pikir panjang pemuda itu segera memeluk Elisa begitu erat.
Kemudian ia menatap lamat mata Elisa tanpa melepaskan kaitan tangannya dipinggang gadis itu. Saking jatuhnya Elisa pada mata hitam Reynald, ia bahkan tak sadar ketika tangan Reynald kini sudah berada ditengkuknya.
Dengan perlahan wajah Reynald mendekat pada wajahnya. Terus mendekat hingga Elisa lantas memejamkan matanya.
Plukk...!
"A! Awhhh..!"
Shit! Shit! Omo!
Elisa baru saja jatuh terhampas dari kasur marsnya dengan selimut yang masih melilit tubuhnya. Gadis itu merintih kesakitan sembari terus mengumpat kesal.
"Kasur kurang ajar! Seenaknya saja menjatuhkan orang! Kau fikir itu tidak sakit eoh?! Tak pernah diajari tata krama ya?!" kesal Elisa menuntut sikasur lalu mendengus.
Namun tak lama Elisa menunduk malu dan bersemu merah ketika teringat mimpinya tadi.
Sampai kemudian ia terdiam karna merasakan sesuatu yang aneh. Tanpa sengaja ekor matanya menangkap sosok yang berdiri melongo tak jauh dari tempatnya terjatuh.
Sontak Elisa menoleh kaget mendapati Reynald tengah mematung melihatnya. Elisa kikuk dungss, jangan bilang kalau Reynald tadi liat dia jatuh dari kasur?! Omo!
Buru-buru Elisa melepaskan diri dari selimut dan bangkit. Seketika ia tersenyum bodoh pada Reynald, meski tau itu tak bisa mengembalikan harga dirinya.
"E.. Hay Rey? Cow-- Eh! How maksutnya, How are you? Ada yang bisa saya bantu?" kata Elisa canggung dengan senyuman lebar.
Reynald yang sadar langsung merasa kikuk dan menggaruk tengkuk lehernya. "Tadi gue baru aja mau bangunin lo."
"Cepet siap-siap dan turun kebawah buat sarapan." lanjutnya lalu keluar dengan kikuk dari kamar.
Setelahnya Elisa langsung menjatuhkan dirinya, terduduk dilantai dengan sangat dramatis. Oh yaampun! Astaga! Bahkan dirumah orangpun imagenya hancur!
Barusan jatuh dari kasur dengan tidak beautiful sekali dan bodohnya ada penonton disisi lain. Itu moment yang nice sekali.
Nice untuk mempermalukan diri sendiri :'>
Elisa merengek kecil dan mengacak-acak rambutnya. "Oppa celupkan aku kesungai Han sekarang juga!"
Disisi Reynald setelah keluar dari area tadi. Pemuda itu tampak berjalan kedapur dengan menahan tawa. Pikirannya terus teringat dengan kejadian semenit lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Husband
RomansaTerpaksa dijodohin sama siKetos letoy, Elisa rasanya hampir gila! Elisa si troublemaker disekolahnya. Suatu hari dijodohkan dengan Reynald ketos ramah namun judes hanya pada Elisa saja. "Senyumnya gak usah lebar-lebar kali entar robek tuh mulut baru...