0.4

37.3K 4.2K 21
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Delapan bulan lebih dua hari. Sudah selama itu Kiel berada dihutan.
Penguasaan sihirnya sudah amat sangat baik, ia bahkan menciptakan sihir lain dengan elemen lain seperti bola es, panah es, tebasan angin dan lain-lain. Pengalaman Kiel di hutan juga meningkat. Ia sudah seperti mahluk bernama tarzan.

Pakaian yang sebelumnya Kiel gunakan kini berganti dengan kulit binatang. Kiel menggabungkan kulit binatang dengan akar kuat sebagai benang. Yah,Kiel menjahitnya.

Kiel juga sudah memiliki temlat tinggal yang cukup nyaman baginya. Cukup untuk terhindar dari hujan dan panas. Sederhananya, itu adalah sebuah gua yang ia temukan saat Kiel kehujanan.

Gua itu berisikan seekor ular besar namun segera hangus setelah dibakar oleh Kiel. Memanfaatkan sumber yang ada, kulit ular dijahit menjadi penutup gua, Kiel membuat tempat tidur yang beralaskan tumpukan kulit binatang. Pada awalnya, Kiel merasa risih, namun semakin kesini, ia merasa terbiasa.

Bukan Kiel tidak ingin meninggalkan hutan. Hanya saja, seberapa sering ia mencoba, Kiel selalu kembali ke tempat semula. Kiel merasa bahwa hutan ini memiliki ilusi atau sejenisnya.

Yah, Kiel tidak memikirkan itu. Lagipula, beberapa bulan hidup disini dalam kesendirian bukan hal yang buruk.

Malam telah tiba, karena persediaan air yang Kiel simpan sudah habis, Kiel harus kembali ke sungai. Dalam perjalannya, Kiel mendengar suara berisik dari jauh. Rasa penasaran berhasil membuatnya menghampiri sumber suara.

Kiel melihat dua orang berpakaian serba hitam tengah menggotong seseorang lalu melemparnya ke tanah.

"Apa ini cukup? Tidakkah kita membunuhnya?" Salah satu dari dua orang berpakaian hitam itu mengeluarkan suara.

"Cukup. Kita hanya diperintahkan untuk melukai dan membuangnya dihutan ilusi." Jawab orang berpakaian hitam dengan penutup mata disalah satu matanya.

"Ayo pergi." Lanjutnya kemudian dia merobek sebuah gulungan lalu menghilang bersama temannya.

Kiel menepuk pelan keningnya. "Bisa-bisanya mereka membuang mayat ketempatku. Huh." Ia mendengus sambil berjalan menuju pria yang tadi dilempar..

Pria yang dilempar itu menggunakan pakaian mewah berwarna putih dengan jubah hitam yang membuatnya terlihat seperti bangsawan. Dia masih bernapas walaupun pelan. Kiel memeriksa denyut nadi pria itu, matanya menatap luka yang cukup lebar dibagian perut dan dada. Telapak tangannya juga sedikit kapalan. Kemungkinan pria ini menggunakan pedang untuk melawan namun ia kalah.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang