0.8

33.5K 4K 22
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

"Jadi, kau akan ikut denganku?" Kian bertanya ulang.

Kiel mengangguk sebagai jawaban. Mana mungkin ia menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagipula, ia cukup bosantinggal dihutan.

"Baiklah, ayo pergi." Kian merangkul bahu kecil Kiel. Matanya terkihat berbinar. Ia tidak sabar membawa adik kandung atau adik barunya ke rumah.

Baik Kiel adik kandungnya yang sudah hilang sejak lama, ataupun bukan. Itu bukan masalah bagi Kian. Ia sudah sangat senang melihat sosok mungil yang mirip dengan mendiang ibunya itu.

Mata biru bak langit malam itu perlahan berubah menjadi merah. Hutan yang awalnya menampilkan gua tempat tinggal Kiel beberapa bulan ini, kini memperlihatkan pemandangan yang sebenarnya dimata Kian. Tanah yang ia injak menunjukkan jalan yang mengarah ke arah barat.

"Ketemu!" Ucap Kian yang matanya kembali berwarna biru gelap.

Ia melepas jubah miliknya lalu membungkus Kiel dengan jubah tersebut. "Ayo!" Ajaknya.

Awalnya Kiel berjalan disamping Kian, namun karena kaki pendeknya, ia tertinggal. Kian yang menyadari itu segera menggendong Kiel tanpa memikirkan wajah Kiel yang sudah semerah tomat.

Bosan dengan perjalanan yang cukup lama, Kiel akhirnya tertidur.

◇─◇──◇─◇

Kediaman Duke Alastair

Sudah satu minggu kediaman Alastair ramai. Hal ini dikarenakan tuan muda kedua mereka mengalami penculikan untuk kesekian kalinya. Kali ini, pelakunya adalah Baron Ernest. Dia mengaku setelah berulang kali disiksa. Baron Ernest mengatakan bahwa ia menculik putra kedua Duke yang berpengaruh itu karena merasa kesal setelah kerjasama yang mereka setujui tiba-tiba dibatalkan.

Bangsawan dengan pangkat rendah itu berfikir untuk balas dendam lewat tuan muda kedua karena hanya ia yang terlihat paling lemah. Benar saja, saat rencananya dijalankan, Baron Ernest menerima laporan bahwa tuan muda Kian Alastair tidak memiliki kekuatan fisik seperti ayah dan kakaknya.

Baron hanya meminta untuk melukai dan meninggalkannya di hutan ilusi. Sayangnya, rencana buruknya itu tercium oleh Duke. Dua hari setelah menerima laporan dari orang suruhannya, Baron Ernest ditangkap kemudian disiksa oleh bawahan Duke.

◇─◇──◇─◇

Seorang pria berusia pertengahan tigapuluhan berlari menuju sebuah ruangan yang dipenuhi bau darah. Ia bisa melihat orang yang ia layani berada di salah satu penjara, dimana orang yang menculik putranya berada.

Dengan napas tersengal, pria berambut biru itu menghentikan kegiatan tuannya. "Duke, tuan muda kedua sudah kembali."

Duke Cedrik, pria dengan paras yang mirip Kian namun versi dewasa menolehkan kepalanya kearah Nox. "Baiklah." Jawab Duke melempar cambuk yang ia gunakan untuk menyiksa Baron Ernest.

Pria berambut hitam itu meninggalkan ruang penyiksaan diikuti Nox.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang