6.8

15.8K 2.3K 10
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kiel kini berada di lab nya. Ia belum sempat menyatukan semua bahan untuk ramuan penawar mana gelap.

Setelah menyiapkan semuanya, Kiel mengonsentrasikan mananya pada batu mana berkualitas tinggi lalu memasukkan batu tersebut pada sebuah wadah kemudian menambahkan bahan-bahan lain.

Beberapa percobaan tidak membuahkan hasil yang diinginkan Kiel. Padahal, jika ia menjualnya dengan harga tinggi. Tidak akan ada yang menolaknya.

Beberapa jam berlalu, Kiel tersenyum puas setelah mendapatkan hasil yang ia inginkan.

Jika beberapa ramuan sebelumnya hanya memurnikan namun menyebabkan sakit, ramuan kali ini bisa memurnikan tanpa menimbulkan rasa sakit.

Kiel membawa semua ramuan itu lalu pergi menuju Jake.

Saat sampai di tempat Jake, ia melihat pria itu memiliki kantung mata yang menghitam. 'Sepertinya dia memiliki banyak pekerjaan.'

Jake mengalihkan pandangannya dari tumpukkan dokumen. Ia menyiapakan teh untuk Kiel.

"Sudah lama, Kiel. Aku melihatmu mendapatkan medali." Ucap Jake.

"Mengapa kau tidak menghampiriku?"

"Siapa yang bisa mendekatimu? Apalagi ada ayahmu dan Penyihir agung disisimu. Hanya penguasa kerajaan yang bisa menghampirimu saat itu. Aku beruntung karena selalu dikunjungi alkemis muda."

(Alkimia/alkemis adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.
https://id.m.wikipedia.org)

Kiel mengeluarkan ramuan penawar mana lalu meletakkannya diatas meja. Alis Jake terangkat karena heran. "Apa ini?"

"Penawar mana gelap." Jawab Kiel singkat.

"A-apa?" Jake merasa telinganya salah mendengar.

Kiel menggangguk samar. Ia meminum teh yang diberikan Jake. "Kau ingat aku pernah meminta informasi mengenai mana gelap? Saat itu aku sedang menelitinya. Dan ini hasil penelitianku." Kiel menunjuk ramuan yang ia buat.

Jake terdiam memandangi ramuan itu. Ia kemudian menatap Kiel. "Tuan muda, berapa harga ramuan ini? Aku akan membelinya berapapun itu." Jake menatap Kiel mmdengan tatapan memohon.

"Aku perlu bahan yang langka untuk membuanya. Aku tidak akan memberimu secara gratis. Tidak masalah bukan?"

Jake mengangguk cepat. 'Anak ini baru mendapat gelar Alkemis tapi ia sudah kembali membuat penemuan yang menakjubkan.'

"Aku tidak miskin, Kiel." Ucap Jake dengan bangga.

"Kau boleh menggunakannya terlebih dahulu lalu membayarnya setelah melakukan pelelangan. Sama seperti kau membeli batu komunikasi. Bagaimana?"

Jake tersenyum dan kembali mengangguk. Ia bersyukur karena mengenal Kiel dan tidak menjadikan anak itu musuhnya.

Kiel pergi setelah menyerahkan satu tas ruang berisi dua puluh botol kecil ramuan lenawar mana gelap kualitas tinggi, lima puluh botol ramuan penawar mana gelap kualitas menengah dan seratus botol ramuan penawar mana gelap tingkat rendah.

Pada tingkat tinggi, ramuan itu hanya perlu diminum sekali dan langsung memurnikan mana gelap tanpa menimbulkan rasa sakit sedikitpun. Tingkat menengah akan menimbulkan rasa sakit namun tidak bertahan lama, sementara tingkat rendah akan menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu yang lama untuk sembuh.

Melihat kepergian Kiel, Jake juga berteleportasi dengan gulungan teleportasi menuju tempat tinggalnya. Ia berlari ke arah kamar yang sudah sering ia kunjungi. Jake membuka pintu kamar dengan perlahan walaupun ia tahu penghuninya tidak akan mengetahuinya.

Jake menghampiri adik perempuannya yang terbaring diatas tempat tidur. Tanpa pikir panjang ia langsung memberikan penawar mana gelap kualitas tinggi pada adiknya.

Janie, adik perempuannya yang memiliki elemen sihir penyembuhan berhasil bertahan dari mana gelap karena elemennya. Ia terkena mana gelap saat menjalankan misi dari Jake untuk masuk kedalam hutan. Beruntung, Janie masih hidup namun tidak sadarkan diri. Sejak saat itu Jake selalu merasa bersalah pada adiknya dan berusaha mengumpulkan apapun mengenai mana gelap.

Saat Kiel menanyakan informasi mengenai mana gelap, Jake sempat berharap bahwa anak berambut putih itu bisa menemukan penawarnya walaupun Jake tahu itu mustahil. Tetapi Jake salah. Kiel bahkan mampu melakukan hal mustahil itu. Dalam waktu singkat Kiel kembali menemuinya dan mengatakan bahwa ia berhasil membuat ramuan penawar mana gelap.

"Kuharap kau bangun Jan." Jake berujar pelan setelah memberikan ramuan itu pada adiknya.

Seolah mendengar harapan Jake, jari tangan Janie bergerak perlahan diikuti kedua kelopak mata Janie yang terbuka. Jake mengerjap lalu segera memeluk adiknya. "Kau sadar Janie! Katakan bahwa aku tidak bermimpi." Ucap Jake. Ada nada bahagia dalam suaranya.

Mata cokelat adiknya masih terlihat sayu namun memiliki sedikit cahaya. Jake segera memberi ramuan lain untuk adiknya. Perlahan, wajah adiknya yang pucat kini kembali memiliki rona merah.

Jake benar-benar bersyukur karena ia bertemu dengan Kiel dan membuat kontrak dengannya. Tidak masalah baginya jika ia harus merasa sakit kepala karena penjualan batu komunikasi dan tugasnya sebagai pemimpin guild. Mulai saat ini, Jake berjanji akan mengabdi pada Kiel.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang