3.1

20.3K 2.5K 7
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Setelah diusir Cedrik secara halus dengan alasan ia lerlu beristirahat, Kiel pergi menyelinap dan menemui Jake untuk meminta informasi mengenai tempat dimana pandai besi berada. Kiel tidak ingin membuat pedang, ia hanya mencari mineral yang pas untuk percobaan penghilang bosan.

Tidak menemukan yang Kiel inginkan, anak berambut putih itu berjalan-jalan disekitar pandai besi dan mememukan pria berkulit hitam yang menjual batu sihir tingkat rendah.

'Aku punya banyak batu sihir berkualitas tinggi. Jadi aku akan membeli batu dengan kualitas rendah.' Batinnya saat melihat kumpulan batu berwarna kusam. "Paman, berapa harga batu ini?" Kiel menunjuk salah satu batu tersebut.

Pria berkulit gelap itu tersenyum senang karena ada calon pembeli dihadapannya.
"Tidak mahal tuan, cukup dua perak dan kau bisa mengambilnya segenggam."

Batu itu memang terlihat seperti kerikil, dalam satu genggaman, mungkin terdapat belasan batu. "Apa paman yang akan mengambilnya?"

"Ya? Tentu tidak, aku akan membiarkan pembeli yang mengambilnya." Jawab penjual tersebut.

Kiel mengangguk mengerti, ia mengeluarkan satu koin emas dan memberinya pada penjual berkulit gelap itu. "Aku bisa mendapatkan semuanya dengan ini kan? Masukan kedalam ini segera." Kiel memberikan tas ruang. Penjual itu segera memasukkan satu kotak besar batu mana berkualitas rendah. Ia terkejut dan senang dalam waktu yang bersamaan. Satu koin emas bahkan lebih dari cukup untuk beberapa kotak batu mana lainnya.

Kiel menerima tas ruang itu lalu menyimpannya dalam inventory, tempat dimana semua miliknya berada disana. Ia meninggalkan penjual itu lalu kembali ke kediaman dengan berteleportasi.

Kiel memasuki labnya lalu memulai percobaanya dan kembali mengurung diri. Kali ini bukan penawar mana gelap yang ia buat. Anak berambut putih itu memperhatikan batu mana kualitas rendah yang ia beli. Batu hitam seperti kerikil itu mengingatkan Kiel pada sebuah benda yang sering ia gunakan dikehidupan sebelumnya.

Earphone.

Kiel mengingat benda itu. Seketika ia memiliki ide untuk menbuat earphone versi dunia ini. Setahu Kiel, didunia ini masih menggunakan surat dan merpati untuk berkomunikasi. Entah apa yang dilakukan para penemu, mereka seharusnya bisa memanfaatkan mana dan sihir untuk membuat alat komunikasi.

Tidak sulit untuk menggunakan sihir, Kiel hanya harus membayangkan benda apa yang ia inginkan sambil mengonsentrasikan mana miliknya.

Kiel memejamkan matanya, membayangkan earphone lalu menyalurkan mananya pada batu mana berwarna hitam itu. Ia memekik senang saat bayangannya menjadi kenyataan. Dua pasang earphone selesai dibuat namun yang terjadi selanjutnya membuat ia mengernyit bingung.

Bagaimana cara membuat earphone ini berguna?

Kiel memutar otaknya. Jika saat berada dibumi, earphone berguna karena menggunakan kabel yang disambungkan pada ponsel, didunia ini, earphone harus berguna tanpa disambungkan dengan apapun. Ia membutuhkan orang lain untuk menguji hasil percobaannya. Kiel ingat tidak memiliki teman, ia memanggil Sam yang ia pinta untuk diam dibalik pintu agar masuk kedalam lab.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang