5.9

15.5K 2.2K 26
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

"Pagi ayah." Ucap Kiel sambil tersenyum lalu menghampiri Cedrik.

"Pagi Kiel, mengapa kau disini? Bukankah libur akhir tahun masih lama?" Cedrik mengerutkan keningnya.

Sebuah suara menghentikan Kiel yang baru saja membuka mulutnya. "Mengapa anak nakal ini memanggilku? Apa kau tidak tahu bahwa pagiku sangat berharga?"

Gerald datang dengan pakaian tidurnya. Rambut putihnya yang panjang terurai berantakan.

"Paman, bantu aku membawa ayah ke tempat dimana kesatria berlatih." Ucap Kiel yang membuat Gerald, Cedrik dan Nox kebingungan.

"Aku akan menjelaskannya nanti." Lanjut Kiel menghentikan mereka yang membuka mulutnya.

"Permisi tuan muda, saya sudah mengosongkan tempat kesatria berlatih." Sam muncul dibalik pintu.

Kiel mengangguk. Ia mengucapkan terimakasih pada Sam lalu meminta Gerald mengabulkan keinginannya.

"Apa aku harus membawa tempat tidur Cedrik juga?" Tanya Gerald.

"Lakukan paman." Gerald mengangguk mengiyakan. Ia menggumamkan mantra teleportasi untuk banyak orang. Sebuah rune sihir berukuran besar muncul dilantai kamar Cedrik. Seketika, semua orang berpindah tempat.

Mereka berada ditempat yang biasa digunakan kesatria berlatih sekarang. Semuanya masih menampilkan raut kebingungan kecuali Kiel.

"Mau menjelaskan?" Tanya Cedrik yang melayangkan tatapan sayunya.

Kiel mengangguk. Ia menggenggam tangan ayahnya sebelum berbicara. "Paman, tolong buat sihir kedap suara diruangan ini. Buat juga penghalang agar tidaj ada siapapun yang datang atau mengganggu kegiatannku nanti."

Gerald sudah tidak berminat untuk bertanya lagi. Ia menuruti kemauan keponakannya dengan segera. Gerald menggumamkan mantra lalu sebuah perisai yang menyerupai kubah, mengelilingi tempat ini. "Sudah. Sekarang jelaskan alasanmu."

Kiel menarik napas sebelum berbicara, ia menatap Cedrik sambil memegang tangannya. "Ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Tapi ayah, aku akan memurnikan mana gelap." Ucap Kiel dengan yakin. "Ayah ingat, aku pernah berkata bahwa ayah akan sembuh bukan? Aku akan mewujudkan perkataanku. Apa ayah mempercayaiku?" Lanjut Kiel.

Cedrik terdiam sesaat. Tidak hanya dia, yang lain pun memiliki reaksi serupa. Siapa yang akan percaya bahwa anak seusia Kiel berkata akan memurnikan mana gelap? Sebuah ketakutan yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan belum ditemuman penawarnya.

Mata itu, Cedrik melihat ada kesungguhan dimata putra bungsunya. Ia menatap Kiel dengan wajah sendunya. Tangannya meraih pipi Kiel yang sedikit berisi. "Kau- hah. Kau benar-benar tiruan Riana yang selalu membuatku terkejut. Kau juga selalu membuat perkataanmu menjadi kenyataan. Persis seperti Riana." Cedrik memberi isyarat agar Kiel mendekat lalu memeluknya.

"Aku bukan ayah yang baik bagimu. Bahkan jika bukan kau yang datang kemari, aku tidak akan pernah mengetahui siapa anak ke tigaku. Terimasih Kiel. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku mempercayaimu."

Momen haru itu berlangsung dengan singkat. Baik Gerlad, Nox dan Sam tidak mengatakan apapun karena tidak ingin mengganggu Cedrik dan Kiel. Walaupun mereka memiliki banyak pertanyaan di benak mereka.

Setelah mendapat persetujuan Cedrik, Kiel segera mempersiapkan semuanya.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

Duda gue gajadi mati😭☝️

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang