2.0

24.7K 3.1K 23
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kiel kembali kehutan dekat pasar, ia membuka gulungan teleportasi yang ia beli lalu menepuk jidatnya.
"Aku lupa koordinat kediaman." Biasanya Kiel hanya perlu membayangkan trmpat mana yang ia tuju, lalu ia akan berada ditempat tersebut. Hari ini pun, Kiel sebenarnya bisa kembali dengan kemampuan teleportasinya, hanya saja saat ia akan memasuki hutan, ia menyadari bahwa dirinya diikuti. Entah siapa itu.

Kiel memasukkan koordinat asal lalu merobek gulungan teleportasi itu.

Sebuah rune sihir berbentuk lingkaran muncul dibawah kaki Kiel dan bersinar terang menyelimuti tubuhnya. Saat sinar terang itu menghilang, Kiel juga menghilang dari pandangan si penguntit.

"Sial! Kemana anak itu pergi!? Aku kehilangan jejaknya." Tidak lama setelah itu, penguntit itu juga merobek gulungan teleportasi yang ia miliki.

◇─◇──◇─◇

Kiel membuka matanya setelah cahaya menyilaukan itu hilang. Ia melihat sekeliling. Tempat ini cukup gelap. "Dimana ini?"

Bukan rasa takut yang ia rasakan sekarang, melainkan rasa penasaran. Kiel mencoba meraba sekitar dan menyadari bahwa dirinya menemukan dinding. Ia tidak ingin menggunakan sihir apinya.

Setelah berjalan cukup lama sambil meraba dinding, Kiel menemukan sebuah pintu. Tanpa pikir panjang, ia langsung membuka pintu tersebut. Matanya menatap kagum melihat apa yang ada dibalik pintu. Entah berapa ratus ribu koin emas yang ada disini. Koin emas itu membentuk beberapa gunung setinggi sebelas meter.

Kiel juga melihat setumpuk batu mana kualitas tinggi. Saat ia menolehkan kepalanya kearah kanan, matanya kembali melebar. Mulutya bahkan menganga. Bagaimana tidak? Yang ia lihat yaitu tumpukan emas batangan yang jumlahnya tidak sedikit. Walaupun tidak sebanyak koin emas, emas batangan bernilai sepuluh ribu koin emas.

"Aku tidak tahu jika koordinat asal yang aku masukkan ternyata menuju ke ruang harta karun. Entah tempat apa dan milik siapa ini, bukankah tidak baik membiarkan mereka menumpuk sia-sia disini?" Kiel menyeringai. Ia sudah memutuskan, sekaya apapun ayahnya, itu adalah kekayaan ayahnya. Jika ia memiliki harta, maka itu hartanya. Karena sekrang Kiel menemukan gudang harta, bukankah itu menjadi miliknya?

'Inventory.' Ucap Kiel dalam hati. Dalam sekejap, rune sihir berwarna biru cerah muncul dilantai. Baik emas maupun benda lain diruangan ini seketika menghilang.

"Aku tidak pernah memikirkan bahwa aku akan menjadi pencuri di dunia lain. Tapi aku tidak mungkin menyia-nyiakan harta yang aku temukan di ruangan ini." Kiel menyimpan beberapa peledak otomatis diruangan itu. Ia juga menemukan bahwa ruangan ini tidak memiliki keamanan apapun. Bukankah itu aneh?

Kiel menggelengkan kepalanya berusaha tidak peduli. Ia berteleportasi dengan kemampuanya dan kembali ke kediaman. (gapake gulungan teleport)

Tanpa Kiel tahu, ruangan tersebut berada di dungeon kuno yang belum pernah diselesaikan siapapun.

Begitu Kiel pergi, peledak yang ia simpan meledak dan menghancurkan ruangan itu.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang