3.4

19.3K 2.6K 5
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Pria berbaju hitam itu mendekati Jake lalu pergi setelah Jake membisikkan kata-kata.

"Tolong tunggu sebentar tuan muda."

"Hmm. Bagaimana dengan tempat pelelangan?" Kiel menyilangkan kedua tangannya. "Apa yang akan kau lakukan tuan muda?"

"Berhenti berbicara formal. Ada sesuatu yang ingin aku jual." Kiel mengeluarkan tas ruangnya yang berisi earphone buatannya.

"Ini seperti batu mana berkualitas rendah. Tapi bentuknya agak berbeda." Jake meneliti benda yang ia pegang.

"Memang."

Jake memusatkan pandangannya pada Kiel. Untuk apa tuan muda Alastair menjual batu mana berkualitas rendah?

"Benda ini untuk berkomunikasi."

"Maaf?" Jake merasa telinganya salah mendengar. "Benda ini adalah alat komunikasi. Tapi jaraknya hanya sekitar tiga puluh meter. Berapa banyak uang yang aku dapatkan jika benda ini dilelang?"

Jake masih terdiam karena perkataan Kiel yang begitu santai. Tidakkah Kiel tahu bahwa alat komunikasi di dunia ini hanya surat dan merpati? Ini akan menjadi sebuah evolusi! Jake merasa keputusan untuk berkoneksi dengan Kiel bukanlah hal yang buruk.

"Tuan, saya membawakan apa yang anda minta." Suara dibalik pintu membuat Jake kembali pada kesadarannya. "Masuk."

Pria yang sama, dengan pakaian serba hitam menyerahkan sebuah dokumen yang agak tebal pada Jake. "Saya permisi." Ia menunduk lalu berjalan menuju luar.

"Ini informasi mengenai mana gelap, tuan muda." Jake menyerahkan dokumen tadi pada Kiel.

"Apa hanya ini?" Hanya satu dokumen, dan itu cukup tipis.

Jake mengangguk sebagai jawaban. "Mana gelap sangat sulit diteliti. Selain itu, jika seseorang terkena mana gelap bahkan dalam jumlah kecil, ia bisa mengalami mati rasa pada bagian yang terkena mana gelap tersebut." Jelas Jake. "Sebagian besar peneliti pada akhirnya mati karena terkena mana gelap dalam jumlah tertentu. Mereka tidak begitu kuat dan memiliki mana yang besar."

Mana dan sihir memang tidak asing didunia ini. Hanya saja, jumlah mana yang dimiliki setiap orang berbeda tergantung leluhurnya.

Kiel mengangguk mengerti. "Tuan muda. Bagaimana jika aku membeli alat komunikasi ini?" Jake mengangkat salah satu earphone yang dibuat Kiel.

"Kau bisa memilikinya. Tapi-" Kiel menghentikan perkataannya, ia memperhatikan Jake yang terlihat tidak sabar. "Aku akan melelangnya terlebih dahulu. Setelah itu, kau bisa mendapatkan beberapa dariku secara gratis. Sisanya kau harus membeli dengan harga yang sama seperti harga akhir dari pelelangan." Ucap Kiel sambil memberikan senyumnya.

"Benar-benar anak licik. Tapi aku tidak bisa menolak. Lagipula ciptaanmu cukup bagus." Jake membual, ciptaan Kiel tidak hanya bagus. Ini sangat-sangat bagus. Hanya saja pria itu tidak ingin membuat anak licik didepannya merasa tinggi hati.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang