2.4

22K 2.8K 5
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kiel mengerutkan kening. "Mengapa aku harus memberitahumu?" 'Siapapun tolong usir penyihir gila ini.' Kiel sudah sangat mengantuk.

"Ayolah keponakan, tunjukkan kemampuan sihirmu padaku." Ucap Gerald memohon.

Kiel menghela napasnya. Bisa-bisa ia juga menjadi gila.

"Ayo buat kontrak. Setelah aku menunjukkan kemampuanku, penyi- ah, maksudku paman. Kau tidak boleh memaksaku menjadi muridmu. Bagaimana?" Gerald mendengus pelan mendengar penawaran Kiel. 'Anak ini seperti Cedrik. Licik."

"Baiklah, lagipula aku sangat penasaran dengan kemampuanmu. Kau juga harus memberiku alasan mengapa kau tidak ingin menjadi muridku." Kiel mengangguk lalu mengambil sebuah kertas kemudian menulis beberapa kalimat.

Kiel : pihak 1
Penyihir gila : pihak 2

Isi kontrak :

Pihak 1 akan memperlihatkan kemampuannya pada pihak 2 dan memberi alasan mengapa ia tidak ingin menjadi murid pihak 1
Pihak 2 tidak akan memaksa pihak satu untuk menjadi muridnya dan memperlihatkan kemampuannya lagi.
Pihak 2 harus tutup mulut mengenai apa yang ia lihat.

Tertanda : Kiel
                    : Gerald

"Yaampun, kontrak ini murahan. Aku bisa membuat kontrak yang lebih baik." Gerald menjentikkan jarinya kemudian sebuah kertas kontrak muncul dalam sekejap.

Kiel menggelengkan kepalanya. Ia agak kesak karena kontrak buatannya dikatakan murahan. "Setujui kontrak ini, atau kau pergi dari kamarku."

"Baiklah, baiklah. Lagipula mengapa harus menggunakan kontrak? Apa kau tidak mempercayai paman mu?" Gerald agak heran dengan Kiel.

'Siapa yang akan mempercayai orang gila?' Ucap Kiel dalam batinnya. Walaupun Gerald mengatakan bahwa ia pamannya, Kiel harus mengikat pamannya dalam kontrak.

Karena keponakannya tidak menjawab, Gerald segera memberi tanda setuju pda kontrak. "Paman harus meneteskan darahmu pada kontrak ini." Ucap Kiel saat Gerald menyerahkan kertas berisi kontrak.

"Mengapa?"

"Hanya ingin." Gerald mengerutkan keningnya, ini tidak masuk akal.

"Kontrak ini adalah kontrak mana, untuk apa aku meneteskan darahku?"

"Untuk hiasan." Kiel akan menjelaskan kontrak buatannya setelah Gerald menyetujuinya.

Gerald dengan ragu menggigit telunjuknya lalu meneteskan darahnya pada kertas kontrak. Ini pertama kalinya ia menggunakan darah dalam sebuah kontrak, biasanya saat melakukan kontrak, kedua pihak hanya perlu memberi tanda tangan pada kontrak tersebut lalu mana kedua pihak akan sedikit tertarik dan kontrak selesai dibuat.

Ia merasakan firasat buruk setelah melihat senyuman manis Kiel saat tetesan darahnya tiba-tiba menghilang.

"Apa yang-"

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang