6.6

15.4K 2.1K 24
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kaisar Robert mengangkat tangannya, membuat suasana kembali hening. Ia menatap lurus pada Kiel. "Kiel Alastair. Aku memberikan proposal pertunangan untuk putriku, Saria Arathey. Bagaimana pendapatmu?"

Hening.

Suasana begitu hening karena tidak ada yang mengeluarkan suaranya. Mereka terkejut dengan perkataan kaisar yang begitu tiba-tiba. Kiel bisa melihat Saria tersenyum senang. Dagunya diangkat seolah-olah Kiel tidak akan menolak permintaan ayahnya.

'Ck! Pria ini.' Gerald menggelengkan kepalanya.

Cedrik menggeram kesal. Ia memberikan tatapan tajam pada Robert. 'Setelah tidak berhasil mendapatkan Raina, manusia ini ingin menjadikan salinan Raina sebagai menantunya? Tidak akan kubiarkan!' Cedrik baru saja membuka mulutnya namun Kiel membungkukkan sedikit tubuhnya sambil mengahadap kaisar. "Mohon maaf yang mulia, saya tidak tertarik pada putri anda."

'Oh!' Cedrik berusaha menahan senyumnya mendengar jawaban Kiel yang ditujukan pada Robert.

"Beraninya kau! Berani sekali kau menolak titah kaisar!?" Saria berteriak sambil menunjuk Kiel. "Saria. Hentikan!" Ucap Robert namun diabaikan. Ia tidak pernah mengira reaksi putrinya akan seperti ini.

"Tentu aku berani. Lagipula yang mulia tidak memerintahku. Yang mulia menanyakan pendapatku." Balas Kiel yang membuat Saria semakin kesal. Para tamu yang sebelumnya membicarakan sifat berani Kiel kini membicarakan tingkah putri kekaisaran.

"Kurang ajar! Keturunan Alastair sungguh memalukan. Bisa-bisanya kau menolakku!?" Teriak Saria.

"Putri Saria, tutup mulutmu sebelum aku merobeknya." Cedrik berkata dengan penuh penekanan. Auranya memancar tidak terkendali membuat putri kekaisaran itu bergetar ketakutan.

"Apa putrimu tidak belajar tatakrama Robert?" Kaisar Casius mendecakkan lidahnya. "Bahkan dia berteriak tidak sopan dihadapanku dan penguasa kerajaan lain. Memalukan!" Kaisar dari kekaisaran terkaya itu menatap jijik putri Saria.

Robert menutup mulutnya. Wajahnya sudah memerah padam karena menahan marah dan malu akibat tindakan putrinya. Bukan ini yang ia harapkan. Ia berpikir bahwa Kiel akan menerima putrinya karena ia mendengar Kiel berada dalam akademi yang sama dengan Saria dan Saria selalu menemuinya.

Bahkan jika Kiel menolakpun, ia tidak akan melakukan apa-apa karena ia tidak bisa memaksakan kehendaknya.

Robert benar-benar harus menghukum putrinya!

"Suamiki, tolong maafkan Saria." Ucap permaisuri dengan pelan.

"A-ayah. A-aku minta maaf." Saria bersujud pada Robert dihadapan semua orang. Ia tidak bermaksud membuat ayahnya malu. Ia pikir Kiel akan menerimanya karena ia putri kaisar.

Sekarang ia menyesali keputusannya.

"Anda tidak seharusnya bersikap seperti itu putri." Ratu Violet berucap dengan tenang.

"Tuan muda Alastair merupakan tuan muda yang berbakat. Akan lebih baik jika ia terus mengembangkan bakatnya."

Terdengar banyak orang bergumam mengenai tingkah putri Saria. Beberapa bangsawan tingkat tinggi dari kekaisaran Arathey ingin sekali menghilang. Mereka tidak mengira dalam acara besar seperti ini, putri kekaisaran mencoreng nama baik kekaisaran.

Bukan salah Saria jika ia memiliki perasaan pada Kiel, namun Saria seharusnya tidak memaksakan kehendaknya untuk memiliki Kiel.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang