4.4

17.5K 2.4K 32
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Dua bulan berlalu dengan cepat. Batu komunikasi masih ramai diperbincangkan. Karena harganya yang tidak murah, sebagian besar penggunanya adalah bangsawan dan beberapa orang kaya tanpa gelar seperti pedagang dan anggota khusus berbagai guild.

Batu komunikasi dengan jangkauan rendah juga tidak jauh berbeda. Beberapa party dari guild petualang memiliki mereka. Kemudian, rakyat biasa yang membuka toko juga memiliki beberapa batu komunikasi tingkat rendah.

Kiel menjual batu komunikasi jangkauan rendah dan tinggi lewat Jake, ia memanfaatkan Jake dengan baik, begitu juga dengan Jake. Ia tidak menolak akan permintaan Kiel.

Saat ini, Kiel berada dilantai dua dan memperhatikan orang-orang berdatangan memenuhi lantai satu. Hari ini adalah hari dimana debutnya dilaksanakan begitu juga pengumuman penobatan Ken. Ia tidak turun karena yakin orang-orang akan mendekatinya dan menjilatnya.

"Aku terkenal sekarang adik!" Kian menghampirinya sambil membawa minuman.

Kiel menerima salah satu gelas yang disodorkan kakak keduanya. "Aku tidak mengira akan seperti ini." Ucapnya lalu meminum minuman yang ia yakini jus jeruk.

"Kau harus menyadari bahwa penemuanmu sangat menakjubkan. Aku dan rekan penyihirku tidak pernah memiliki pemikiran untuk membuat alat komunikasi."

"Itu karena kalian sibuk dengan sihir. Berbeda denganku."

"Kau benar, kau menciptakan banyak hal baru dari sihir. Sementara aku dan yang lainnya hanya mempelajari dan mempraktekan sihir."

"Kalau begitu, coba buat sesuatu kak." Kiel memberi saran.

Kian mengangguk. "Akan kucoba. Sekarang, ayo turun. Kau bintang utama hari ini." Ia menggandeng adiknya lalu turun menuju lantai satu.

Karena Cedrik tidak bisa hadir, Gerald datang sebagai gantinya membuat para tamu penasaran seperti apa rupa bungsu Alastair.

Kiel turun bersama Kian. Mereka yang melihatnya seketika terperangah karena penampilan Kiel yang sama persis seperti mendiang Duchess. Rambut putih keperakannya dan mata biru cerah begitu berlawanan dengan rambut hitam dan mata merah Kian.

Wajah Kiel juga begitu mirip dengan Riana. Mereka mungkin beranggapan bahwa Kiel adalah Riana versi laki-laki. Sama seperti Kian yang terlihat seperti Cedrik versi muda.

"Salam kenal tuan muda Kiel. Aku Count Loyd."

"Tuan muda, saya putra dari Marques Carl."

"Saya Liliana Cadwel tuan muda."

Wajah Kiel memucat seketika. 'Apa-apaan ini?'

Jiwa-jiwa anti sosialnya kini terguncang karena banyak orang menghampirinya dan memperkenalkan diri. Kian, disisi lain menahan tawa melihat wajah adiknya yang pucat. Ia tidak mengira adik mengesalkannya tidak pandai bersosialisasi.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang