2.8

21K 2.7K 1
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kiel berada di perpustakaan dikediamannya. Ia kembali setelah Jake menyetujui kontraknya. Keinginannya untuk mencari racun menghilang begitu saja, itu sebabnya Kiel memutuskan kembali ke kediaman..

Kiel sudah membaca beberapa buku mengenai tanaman herbal dan tanaman beracun. Dari semua yang ia ketahui, hanya beberapa yang bereaksi dengan mana gelap. Sebagian besar dari mereka berupa racun mematikan.

"Permisi tuan muda, maaf mengganggu. Duke memanggil tuan muda untuk makan malam bersama." Ucap pelayan yang baru Kiel lihat.

Menutup buku, Kiel beranjak menuju ruang makan. Kiel melihat ayahnya dan Kian sudah berada disana. Ken tidak ada disini, ia pergi ke istana untuk mengurus beberapa hal.

"Kiel, kemari. Duduk disampingku." Kian menepuk kursi disebelahnya. Selama dua tahun ini, ia sangat menyukai adiknya. Selain cerdas dan mudah memahami apa yang ia ajarkan, Kiel juga menguasai lima elemen sihir. Hanya Kian yang mengetahui hal itu. (Sekarang ditambah Gerald.)

Kiel menuruti perkataan kakak keduanya. Ia duduk dan makan dengan lahap. Sesekali, pandangannya mengarah pada ayahnya yang memiliki posri makan lebih sedikit dari biasanya. Kiel juga memperhatikan ayahnya yang semakin pucat, tulang pipinya kini terlihat menonjol. Tidak seperti sebelumnya.

Merasa diperhatikan, Cedrik menghentikan kegiatannya dan menoleh kearah Kiel. "Apa ada yang salah dengan wajahku?" Cedrik harap Kiel melihat nyamuk atau serangga lainnya menempel diwajahnya.

Kiel tersentak. Ia menggeleng pelan. "Ayah terlihat begitu pucat. Porsi makanmu juga tidak sebanyak biasanya. Apa ayah baik-baik saja?"

Prang

Kiel mengalihkan pandangannya pada kakak keduanya. Ia menjatuhkan pisau dan garpu tepat diatas piring.

"A-ayah. A-apa." Kian tidak melanjutkan perkataannya. Ia melihat Cedrik memberi isyarat agar diam. Kiel menatap Kian dan Cedrik secara bergantian. Matanya menyipit.

"Aku baik-baik saja." Ucapnya berbohong. Sejak tadi ia merasa sakit dikepalanya, napasnya juga sesak. Ia berusaha terlihat baik didepan putranya.

Mendengar suara ayahnya yang bergetar membuat Kiel semakin yakin bahwa Cedrik menahan sakitnya. Nox bahkan sudah berada dibelakang ayahnya.

"Ayah, jangan berbohong!"

Cedrik terdiam, raut wajahnya jelas mengatakan bahwa ia tengah menahan sakit. "Selesaikan makananmu." Cedrik beranjak meninggalkan ruang makan namun tubuhnya oleng. Beruntung, Nox menangkap tubuh Cedrik sebelum terjatuh.

"Ayah!" Kian dan Kiel berteriak mendekati Cedrik. Kian membantu Nox membawa Cedrik ke kamarnya diikuti Kiel.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang