5.2

15.7K 2K 43
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Perempuan tidak dikenal itu menyapa Kiel. Ia mengerutkan keningnya lalu melihat Alard dan Natalie sedikit membungkuk. "Kami menyapa tuan putri kekaisaran." Sapanya.

'Kiel melebarkan matanya lalu dalam sekejap kembali seperti semula. 'Jadi ini, putri kekaisaran yang dikatakan cocok denganku?'

Kiel mana mungkin berkencan dengan seorang anak!

Ingat, Kiel berjiwa dewasa.

"Salam tuan putri." Ucap Kiel sesuai etiket. Putri Saria tersenyum lebar mendengar suara Kiel sementara Kiel menganggap senyum itu terlihat menakutkan. 'Tenang Kiel, dia hanya anak kecil yang baru mengalami pubertas.' Batinnya menenangkan diri.

"Aku senang kita bisa bertemu di akademi. Kita bisa menjadi lebih dekat tuan muda." Ucap Saria. Ia memperhatikan tangan kanan Kiel yang digandeng oleh Natalie sementara tangan kirinya digenggam oleh Alard.

Saria menahan dirinya agar tidak terlihat marah didepan Kiel.

'Dekat pantatmu!'

Kiel harus segera meninggalkan anak berbahaya ini. Beruntung, bel tanda upacara dimulai berbunyi. "Sepertinya upacara akan segera dimulai. Kami permisi." Tanpa pikir panjang Kiel segera meninggalkan putri bermata kuning itu.

"Kita bisa pergi bersama. Bukan begitu tuan muda Reiss?" Saria meminta pendapat Alard yang langsung diberi anggukan. Putri itu tersenyum lalu menyelinap diantara Alard dan Kiel kemudian membuat putra Viscount itu sedikit menjauh. Ia menggandeng tangan Kiel seperti apa yang dilakukan Natalie.

Kiel tertegun sejenak. Ia secara refleks melepaskan gandengan dari Saria. "Mohon maaf tuan putri, tindakan anda tidak pantas untuk seorang putri." Ucapnya dengan tegas. Natalie yang melihat itu perlahan melepaskan gandengannya dari Kiel.

"Jangan khawatir tuan muda Alastair. Mulai sekarang, kita berteman bukan? Jadi bukan masalah jika aku menggandeng tanganmu. Begitu juga sebaliknya."

Kiel tidak menanggapi Saria. Ia melangkahkan kakinya menuju tempat upacara dimulai diikuti Alard dan Natalie. Saria yang melihat itu berdecak sebal. 'Berani sekali dia memperlakukanku seperti ini!? Lihat saja, aku akan membuatnya tertarik padaku.'

Saria berjalan dengan kaki yang dihentakkan. Ia tidak mengikuti Kiel kali ini, melainkan duduk dibangku depan dimana tempat itu disediakan khusus untuk para pengajar di akademi. Lagipula, siapa yang akan melarang anggota kekaisaran untuk duduk disana?

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang