5.1

15.8K 2K 24
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Hari ini merupakan hari penyambutan murid baru di akademi. Selama beberapa terakhir, Alard dan Natalie selalu menempeli Kiel kemanapun ia pergi. Bahkan, entah kebetulan atau kesialan bagi Kiel. Mereka memiliki nomor kamar yang berurutan. Kiel nomor 301, Natalie nomor 302 dan Alard nomor 303. Dari pagi hingga malam mereka selalu mengganggu Kiel dengan menghampirinya lalu menyeretnya untuk pergi kesana kemari.

Kiel hanya bisa pasrah dengan perlakuan mereka. 'Sesekali mengasuh anak-anak mungkin tidak buruk.' Begitu pikirnya. Namun sekarang, Kiel merasa sedikit kesal karwna tidak memiliki banyak waktu untuk meneliti mana gelap. Kiel menyuruh Sam kembali ke kediaman di ibukota karena ia tidak begitu membutuhkannya. Ia hanya perlu memanggilnya menggunakan batu komunikasi disaat tertentu.

"Kiel kau sudah bangun?" Suara Natalie membuatnya tersadar dari lamunan. Ia segera bangkit dari tempat tidur menuju pintu lalu membukanya.

Natalie menggunakan kain tipis berwarna merah muda yang dijadikan bando untuk menghias rambutnya. Anak itu terlihat manis. Ia masuk kedalam kamar Kiel tanpa ragu sementara Kiel tidak melarangnya.

"Aku membawa beberapa makanan untukmu dan Alard. Bagaimana jika kita makan bersama?" Natalie mengeluarkan beberapa roti isi yang beli di kantin akademi. Tidak lama setelah itu, pria yang disebut sepupu Natalie juga ikut masuk kedalam kamar Kiel. Alard sudah tidak gagap sekarang. Ia sudah bisa berkata dengan lancar bahkan sempat memaki Kiel beberapa hari yang lalu.

"Sebentar lagi upacara penerimaan murid baru akan dimulai. Kau belum bersiap, Kiel?" Alard memperhatikan Kiel yang masih menggunakan piama tidur.

"Dasar pemalas! Apa lagi yang kau tunggu? Cepat mandi atau ganti pakaianmu. Kita bisa terlambat!" Lihat, Alard sudah berani mengatai Kiel dan Kiel tidak memperdulikan hal itu. Ia memakan makanan yang dibawa Natalie dengan santai lalu pergi menuju kamar mandi.

Kiel keluar dari kamar mandi dengan memakai cekana hutam panjang, kemeja putih dan jas biru sama seperti Alard. Tak lupa, dasi hitam yang menggantung dilehernya. Tidak jauh berbeda dengan mereka, Natalie juga menggunakan pakaian yang sama namun ia menggunakan rok sebagai bawahan.

"Ayo cepat! Sebentar lagi upacara akan dimulai." Alard menarik tangan Kiel dan Natalie. "Mengapa kau begitu terburu-buru? Kita bisa menggunakan nama Kiel sebagai alasan." Natalie menertawai sarannya.

Kiel mendengus mendengar percakapan mereka namun ia hanya diam dan pasrah mengikuti mereka.

"Tuan muda Kiel, senang bertemu denganmu." Ucap perempuan bermata kuning dan berambut emas membuat Kiel, Alard dan Natalie menghentikan langkah mereka.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang