2.6

22.6K 2.9K 24
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Note : Elemen api : sihir api
            : Elemen air : sihir air
            : Elemen angin : sihir angin
            : Elemen daun : sihir penyembuh (Ko daun penyembuh? Bukannya cahaya?
              Ya karena obat biasanya dari tanaman kan?
            : Elemen cahaya : sihir pemurnian, penyucian? Pensucian? Penghilang
              kutukan (punya Kiel masih lemah karena mananya ga cukup,)

◇─◇──◇─◇

Gerald tidak tahu bagaimana ekspresinya saat ini. Sebagai penyihir agung yang menguasai tiga elemen yaitu api, penyembuhan dan angin. Saat itu ia sudah dianggap jenius. Karena sejak satu abad yang lalu, pemilik tiga elemen sihir tidak pernah muncul. Lalu bagaimana dengan Kiel? Apa dia utusan dewa?

Gerald pikir keponakannya tidak jauh berbeda dengan Kian. Tapi kenyatannya? SANGAT jauh berbeda. Memang benar Kian merupakan salah satu jenius sihir setelah putra mahkota dan putri kerajaan. Tapi setelah melihat kemampuan Kiel, putra mahkota tampak tidak seistimewa keponakan bungsunya.

"Aku mengerti. Itu sebabnya kau memmintaku melakukan kontrak darah." Gerld menganggukan kepalanya. "Ini memang harus dirahasiakan. Bagaimanapun, kau membagkitkan sihir saat usia sembilan taun, dan sekarang, kau menguasai lima elemen sihir."

"Paman cukup pintar untuk mengerti apa yang aku katakan!"

"Dasar anak kurang ajar! Tentu saja aku pintar, aku juga disebut jenius tahu."

"Aku tidak peduli."

Tok tok tok

Nox, pelayan Cedrik muncul dibalik pintu setelah dipersilahkan masuk. "Duke memanggil anda, penyihir angung." Ucapnya dengan sedikit menunduk.

"Baiklah, keponakan. Aku harus pergi. Kita akan bertemu lagi nanti."

"Yayaya... Pergi saja sana!" Usir Kiel. 'Aku juga harus pergi keluar kediaman.' Lanjutnya dalam hati.

Gerald hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi diikuti Nox.

Kiel juga bersiap untuk menyelinap keluar, ia akan kembali ke toko sebelumnya untuk mendapatkan racun lain. Setelah memastikan tidak ada siapapun, Kiel melompat dari ballkon kamarnya lalu berjalan menuju gerbang belakang kediaman yang dijaga oleh sedikit kesatria.

Kiel berjalan menuju hutan didekat gerbang belakang kediaman Duke. Saat itu pula, ia merasakan seseorang sedang mengawasinya.

'Sepertinya, dia juga yang mengikutiku beberapa hari yang lalu.'

Kiel membiarkan orang itu mengikutinya, ia melompat dari pohon ke pohon hingga masuk kedalam hutan.

"Sampai kapan kau akan mengikutiku? Penguntit?" Tanya Kiel yang menggigit apel merah.

"Aku tidak mengira putra bungsu Duke Alastair bisa merasakan keberadaanku."
Sebuah bayangan manusia muncul dari pohon yang berjarak lima meter dengan Kiel. Bayangan itu perlahan menunjukkan sosok manusia dengan pakaian serba hitam dan juga penutup wajah. Hanya mata cokelatnya yang terlihat.

Kiel melemparkan sisa apel ditangannya ke tanah. Ia mengenali pria dihadapannya. Walaupun dari rumor, ciri-cirinya sangat jelas.

"Aku juga tidak mengira bahwa ketua guild informasi akan mengubah pekerjaannya menjadi penguntit."

Bukannya terkejut, pria itu tertawa pelan menanggapi perkataan Kiel. "Menguntit adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi."

"Itu pelanggaran privasi."

"HAHAHAHA! Bagaimana denganmu? Bagaimana caramu mengetahui bahwa aku ketua guild informasi? Apa kau menguntitku?"

Kiel bergidik ngeri. Mana mungkin ia menguntit seorang pria? Untuk apa? Lagipula, Kiel memiliki cheat.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang