Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇Kiel melotot mendengar suara orang yang ingin ia hindari. 'Penyihir gila ini ada disini.' Ia berhenti menyalurkan mana miliknya pada earphone itu, namun tidak lama kemudian cahaya terang muncul dikamarnya.
Gerald ternsenyum riang pada keponakannya. Setelah melihat semua elemen sihir milik Kiel, ia kembali dikejutkan dengan alat komunikasi buatan keponakannya. "Halo anak nakal."
"Pergi kau orang gila! Aku sibuk."
"Apa tidak ada alasan lain? Alasanmu selalu sama."
"Aku memang sibuk, tidak sepertimu yang mengabaikan pekerjaan." Kiel mendengus kesal.
Gerald terkekeh karena jawaban Kiel. Ia menelusuri kamar keponakannya, pandangannya jatuh pada sebuah dokumen yang terletak dilantai. Karena Kiel tidak memperdulikannya, ia mengambil dokumen tersebut lalu membacanya.
"Apa yang akan kau lakukan dengan mana gelap?"
"Apa yang kau tahu?" Kiel tidak menjawab melainkan bertanya balik. Ia menyilangkan kedua tangannya sambil duduk di kursi.
"Yah, penelitianku tidak jauh berbeda dengan yang ada di dikomen ini. Dimana kau mendapatkan ini?" Dokumen yang ia baca begitu jelas dan rinci, tidak mungkin dokumen ini disusun oleh orang sembarangan.
"Bukan urusanmu."
"Hei! Dokumen ini sangat jelas dan rinci, mana mungkin ini tidak menjadi urusanku?" Gerald berdecak sebal.
"Caritahu sendiri." Kiel mengambil dokumen ditangan Gerald lalu menyimpannya dalam inventory miliknya.
"Kau tahu, mana gelap cukup sulit untuk diteliti. Jika tujuanmu untuk menyembuhkan Cedrik, lebih baik kau hentikan sekarang. Cedrik tidak akan menyukai tindakanmu. Apalagi jika sesuatu yang buruk terjadi padamu."
"Berhenti kau bilang? Kau ingin ayahku mati?" Kiel memberikan tatapan tajam pada pamannya. Usahanya selama tiga tahun harus ia hentikan begitu saja?
Gerald menggeleng sebagai jawaban. "Bukan begitu Kiel. Kau tahu, ayahmu tidak begitu banyak menghabiskan waktu denganmu. Jika bukan karena kau yang datang kemari, ia tidak akan pernah bisa menemukanmu. Cedrik tidak ingin lagi kehilanganmu. Ia juga tidak ingin membuatmu terbebani karena kondisinya."
"Aku tidak merasa terbebani. Bukankah bagus jika aku menemukan penawarnya?"
"Ahh sudahlah, lagipula aku tidak akan mati. Pergi saja kau!"
Gerald tidak mendengar perkataan Kiel. Ia kembali pada tujuannya datang kemari. "Bagaimana dengan ini?" Gerald menunjukkan earphone yang Kiel yakini milik Sam.
"Mengambil barang milik orang lain adalah perbuatan buruk. Apalagi itu dilakukan oleh pria tua yang gila sepertimu." Sindir Kiel.
"Aku hanya memungut benda yang menurutku menarik."
Kiel berdecak sebal, pamannya ini sangat menganggu. Ingin sekali ia teleportasikan ke hutan ilusi, namun urung karena mengingat Gerald adalah seorang penyihir agung.
❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became Duke Son [END]
FantasyTRANSMIGRASI STORY #2 AWAS BANYAK TYPO! TETEP VOTEMEN MESKIPUN NI STORY DAH END TIAP CH NYA PENDEK-PENDEK ◇─◇──◇─◇ Setelah ditabrak truk spesial, Kiel mati dan menemukan dirinya berada dihutan. Bisakah Kiel menjalani hidup barunya? ◇─◇──◇─◇ Suka? Ha...