4.7

17K 2.3K 133
                                    

Mood gue berantakan bgt hari ini. Mon maap kalo gaje.

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Setelah pengumuman debut Kiel, penobatan Ken juga dilaksanakan dengan Gerald sebagai wali.

Para tamu tidak mempertanyakan kehadiran Cedrik karena sejak terkena mana gelap, Cedrik menyebarkan rumor bahwa ia akan mengasingkan diri dan menyerahkan posisinya pada Ken.

Ken kini resmi menjadi duke Alastair. Ia memberi pidato singkat lalu menghampiri adiknya.

"Salam duke baru." Ucap Kiel dengan senyum lebar.

"Salam adik duke baru." Balas Ken lalu keduanya tertawa.

"Sepertinya adikku punya teman baru." Ken sempat melihat Kiel berbicara dengan putra Viscount Reiss.

Kiel memutar malas kedua matanya. "Kami hanya berbicara sebentar."

"Begitukah? Padahal bukan hal buruk jika kau berteman dengannya. Sepertinya dia seumuran denganmu."

"Aku tidak berminat mencari teman." Balas Kiel. Ia ingin segera pergi menuju kamarnya. Ia merasa risih dengan tatapan semua orang.

"Ngomong-ngomong, kapan acara ini selesai? Aku merasa lelah."

Ken menggeleng pelan sambil berdecak. Ini acara pertama bagi Kiel tapi adiknya tidak terlihat bersemangat. "Kau bisa kembali sekarang. Jangan lupa, kau akan segera pergi ke akademi."

"Yayayaya. Kalau begitu aku pergi, sampai jumpa!" Kiel segera berlari meninggalkan Ken.

◇─◇──◇─◇

Sejak memasuki ruangan, pandangan Saria terpaku pada sosok berambut putih keperakan dan mata birunya yang jernih. Saria tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan. Melihat sosok itu tersenyum membuat hatinya terasa bergetar.

Sosok itu Kiel Alastair. Putra bungsu Duke Alastair yang ditemukan tiga tahun lalu. Mereka mengatakan bahwa Kiel Alastair memiliki paras yang mirip dengan mendiang Duchess. Saria juga mendengar rumor bahwa Kiel menciptakan alat komunikasi yang lebih efisien daripada surat dan burung merpati.

Saria melihat Kiel dan penyihir agung Gerald berjalan menuju keluarganya. Lebih tepatnya Ayahnya. "Kau terlihat seumuran dengan putriku. Kurasa kalian cocok." Ucapan ayahnya membuat Saria senang bahkan pipinya terlihat memerah.

'Aku rasa pilihan ayah tidak salah. Lagipula tuan muda Kiel mungkin akan lebih berprestasi lagi dimasa depan.'

Saria sudah memutuskan, Kiel harus menjadi miliknya! Ia akan mendekati Kiel saat mereka berada di akademi.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

Lol! Kiel-ku disukai orang:(

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang