7.0

24.8K 2.5K 121
                                    

Terhura ngeliat Kiel nyempil diantara story populer lainnya.
Makasih semuanya!✨

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Kiel meringis mendengar omelan Cedrik namun ia menyadari bahwa ia salah. Setelah membuat Ken dan Kian terkejut dengan ucapannya, ia dipanggil Cedrik dan diberi ceramah panjang lebar.

Kiel bahkan sudah melelang ramuan itu tanpa memberitahu Cedrik.

Cedrik benar-benar kesal karena Kiel tidak memberitahunya. Walaupun ia tahu Kiel mungkin memiliki alasan, tetap saja! Penemuannya kali ini benar-benar akan membuatnya dalam bahaya.

"Seharusnya kau memberitahu kami sebelum kau melelangnya Kiel." Ucap Cedrik yang menyandarkan tubuhnya dikursi. Gerald juga berada diruangannya. Penyihir agung itu sepertinya lebih suka berkeliaran disekitar Cedrik atau Kiel daripada mengurung diri di menara sihir.

"Cedrik, anakmu benar-benar nakal. Dia mengatakan bahwa dia membuat penawar mana gelap seolah-olah semudah membuat kue dari tepung." Gerald menimpali. Diam-diam ia merasa bangga atas pencapaian Kiel namun tidak menyuarakannya.

Kiel masih belum mengeluarkan suaranya dan masih menunduk mendengarkan omelan dari ayah dan pamannya.

"Sejak kapan?" Tanya Cedrik yang kini memfokuskan pandangannya pada salinan mendiang istrinya itu.

Kiel meremas kedua tangannya. Entah mengapa sejak Cedrik sembuh, ia merasa aura ayahnya begitu kuat. Walaupun ia memiliki semua elemen, mananya masih rendah sehingga ia merasa tertekan.

"Tidak lama setelah aku mengenal Sam. Saat itu aku dan Sam mengelilingi kediaman, lalu aku menemukan danau berisi mana gelap. Sam mengatakan bahwa ayah terkena mana gelap." Jawab Kiel yang masih menundukkan kepala.

Baik Cedrik maupun Gerald terdiam mendengar jawaban Kiel.

"Selama itu?" Gumam Cedrik pelan. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu menghela napas kasar. "Kiel, kau-" Cedrik tidak menyelesaikan perkataanya. Ayah dari tiga anak itu mendekatkan diri pada Kiel lalu memeluknya dengan erat. Ia tidak tahu harus berkata apalagi. Setelah menjalani kehidupan yang sulit, putranya tidak begitu menikmati kehidupannya di duchy. Ia malah menyibukkan diri meneliti mana gelap dan mencari penawarnya agar bisa menyembuhkan Cedrik.

Itu artinya tanpa sadar Cedrik sudah membuat Kiel menanggung beban dipundaknya. Cedrik baru menyadari bahwa Kiel selalu beralasan tidak membutuhkan teman dan selalu mengurung diri didalam laboratorium atau perpustakaan. Cedrik pikir Kiel memang menyukai kedua tempat itu. Namun ia menyadarinya sekarang. Kiel tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karena sibuk mencari penawar mana gelap.

"Maaf." Ucap Cedrik dengan suara pelan.

Kiel menggeleng pelan dalam pelukan Cedrik. "Tidak apa ayah, tidak perlu meminta maaf. Aku tidak menyesal karena menghabiskan waktu untuk semua ini. Aku senang melalukannya ayah."

Kiel tidak pernah menyesal karena menghabiskan waktunya untuk membuat Cedrik lekas sembuh. Sebaliknya, ia merasa senang.

"Ahem, ahem," Gerald terbatuk merusak suasana. Ia belum berbicara sejak tadi. Sejujurnya ia ingin pergi dengan berteleportasi dan meninggalkan keponakannya serta Cedrik namun urung karena melihat ekspresi Cedrik.

"Sepertinya aku mendengar suara orang terbatuk. Tapi tidak ada orang disini." Cedrik berkata pada Kiel.

"Maaf ayah, tapi aku tidak mendengar apapun. Mungkin itu hanya perasaanmu." Balas Kiel. Ia dapat melihat raut kesal dari pamannya.

Gerald mendengus kesal. "Kalian memang senang membuatku kesal." Kiel dan Cedrik tertawa mendengar jawaban Gerald.

"Hei, keponakan nakal."

"Aku tahu otak kecilmu memiliki banyak ide yang menarik. Tapi kau harus mengerti, penemuanmu tidak wajar! Jika kau terungkap sebagai penemu atau pencipta penawar mana gelap. Para alkemis dan peneliti mana gelap diseluruh bemua akan merasa terhina. Mereka bisa saja mengincar nyawamu karena menganggap keberadaanmu sebagai pengganggu." Gerald kembali menyadarkan Kiel.

"Beberapa orang mungkin akan melindungimu atas penemuanmu itu. Tetapi mereka yang mengincar nyawamu juga tidak sedikit. Bisa saja mereka menangkapmu lalu membuatmu menjadi budak mereka agar kau menyumbangkan semua idemu. Perjalananmu masih panjang, Kiel." Lanjutnya.

Kiel kembali terdiam mendengar ucapan Gerald. Ia menyadari kesalahannya, semua yang dikatakan pamannya tidak salah. Kiel ceroboh! Seharusnya ia diam dan tidak langsung memberikan penemuannya pada Jake untuk dilelang. Kiel merutuki kebodohannya. Bahkan tanpa ramuan hasil penelitiannya, Cedrik masih bisa disembuhkan.

"Berhenti membuat Kiel tertekan Gerald. Dia sudah menyesali perbuatannya. Kita bisa menutup mulut guild informasi untuk beberapa waktu. Jika mereka mulai mengincar Kiel, kita hanya perlu menyingkirkan mereka." Cedrik menyela. Ia setuju dengan ucapan Gerald namun melihat akiel yang terdiam membuatnya merasa bersalah. Lagipula, Kiel melakukan ini sebelumnya karena dirinya.

"Aku akan mengasingkan diri."

"Apa yang kau katakan adik kecil? Kemana kau akan pergi?" Ken dan Kian masuk kedalam ruangan Cedrik tanpa persetujuan. Mereka menguping adiknya yang diberi omelan oleh Cedrik. Mereka juga melihat momen haru antara Cedrik dan adiknya.

Pernyataan Kiel membuat semuanya terkejut. Mengasingkan diri katanya?

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

END

◇─◇──◇─◇
Iya serius ini end. Udah ga ada kabar dalam beberapa hari, tiba-tiba end? Mana kaga jelas ya kann?

...

Jujur awalnya so' pede publish ni story karena ga berekspektasi bakal dpt readers sebanyak ini. Terus sadar diri juga ni story kek gaje terus genrenya ga asing. Ya gitu lah.
◇─◇──◇─◇

Ga bakal berhenti buat bilang makasih banyak sama semuanya baik sider maupun readers yang udah apresiasi story ini💙✨(emot kebanggaan)

Abis ini ada note kok. Janlup dibaca ya guys!

Sekali lagi makasih banyak✨

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang