1.0

33.5K 4.1K 37
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Metode ini dilakukan untuk memeriksa keturunan. Dalam kehidupan Kiel sebelumnya, ini dikenal dengan tes DNA.

Di planet bernama Arathea, tes DNA ini dilakukan dengan cara meneteskan darah yang bersangkutan pada air bening kemudian, orang tua baik ayah maupun ibu menyalurkan sedikit mana miliknya pada air tersebut. Jika warna air tersebut kembali bening, bisa dipastikan bahwa metode tersebut gagal, tepatnya, yang bersangkutan tidak memiliki hubungan darah.

Fokus Cedrik sedikit terganggu. Ia merasa gugup sekarang. Setelah cukup tenang, ia menyalurkan sedikit mana miliknya pada mangkuk.

Cahaya biru yang melambangkan elemen es milik Cedrik perlahan memenuhi mangkuk. Saat cahaya itu menghilang, Cedrik bisa melihat air didalam mangkuk berwarna kemerahan. Tanda bahwa darah miliknya dan Kiel tidak menghilang.

"I-ini." Suara Cedrik bergetar sekarang. Matanya perlahan berkabut. Ia melirik Kiek yang tertidur dipangkuan Kian. Cedrik merauh Kiel lalu memeluknya dengan erat.

Putranya, peninggalan terakhir istrinya.

Anak yang tidak ia ketahui ciri-cirinya.

Anak yang tidak ia ketahui masih hidup atau tidak.

Anak itu kini berada didekatnya, dipelukannya.

Cedrik sedikit berterima kasih pada Baron Ernest yang menculik Kian. Berkatnya, Kian menemukan Kiel dan membawanya ke kediaman.

"Jadi, Kiel adikku?" Ken menunjuk dirinya sendiri setelah menenangkan dirinya.
Senang sekali rasanya ada mahluk kecil di kediaman.

"Kakak, kau sudah melihatnya." Ucap Kian menunjuk mangkuk. Ia memamerkan senyumnya karena berhasil membawa adik kandungnya kembali ke kediaman.

Ken bergabung dengan ayahnya mendekati Kiel yang masih terlelap.

"Nox, buat ruangan disebelah kamarku menjadi kamar Kiel. Ahh, jangan lupa untuk mencari tahu jalang mana yang mencuri putraku dan Riana." Cedrik berkata dengan ekspresi gelap. Ia berdiri dengan Kiel dalam pangkuannya lalu pergi meninggalkan dua anaknya yang lain.

Nox yang mendengar perintah tuannya segera menghilang dalam bayangan.

"Aku bahkan belum menyentuhnya." Keluh Ken yang agak ambigu.

Kian memutar malas kedua matanya. "Itu karena kau lambat." Ia meninggalkan Ken sendirian.

Ken menghela napas, ia senang keluarganya kembali hangat karena kehadiran adik bungsu. Ia berjanji pada dirinta sendiri untuk melindungi si bungsu. Peristiwa yang terjadi dimasa lalu tidak boleh terulang kembali.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang