5.7

15.1K 2.1K 3
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Setelah mengingat gambar bunga aster atau bunga Tsui, Kiel berteleportasi menuju hutan ilusi pada malam hari. Tempat diaman ia terbangun untuk pertama kalinya didunia ini. Kiel melangkahkan kakinya menuju tempat dimana bunga Tsui tumbuh yaitu didekat sungai. Bunga dengan kelopak ungu itu memiliki ukuran dua kali lebih besar daripada bunga aster dibumi.

Kiel memetik beberapa bunga Tsui lalu menyimpannya dalam tas ruang. Ia menjelajahi kembali tempat yang pernah ia tinggali selama beberapa bulan untuk bernostalgia. Tidak ada yang berubah. Bahkan gua yang pernah ia jadikan sebagai tempat tinggal masih dalam keadaan yang sama seperti terakhir kali ia melihatnya.

"Sebentar lagi. Aku akan membuat penawar mana gelap!" Ucap Kiel dengan suara pelan. Ia kembali ke kamarnya di akademi.

Kegiatan Kiel semenjak menemukan bunga tsui tidak jauh berbeda seperti saat Kiel berada dikediaman. Ia hanya mendekam di perpustakaan dan juga lab akademi. Kiel bahkan memiliki hak khusus untuk memasuki kedua tempat itu kapanpun ia mau.

Natalie dan juga Alard tidak lagi mengikutinya karena mengerti bahwa Kiel ingin mennghabiskan waktunya sendirian. Mereka juga memiliki kesadaran bahwa mereka tidak sepintar Kiel sehingga mereka memilih fokus pada kegiatan mereka masing-masing.

Kiel berada di lab didampingi Profesor Lui. Semakin hari, ia semakin dibuat penasaran dengan ramuan buatan Kiel yang selalu berbeda setiap harinya.

"Apa kau sudah mendapatkan apa yang kau cari?" Tanya Profesor Lui.

Kiel mengangguk. "Aku hanya perlu membuat formula yang sesuai." Ucap Kiel.

"Begitu, kau sudah- Apa!? Kau sudah mendapatkannya!? Apa kau bersungguh-sungguh?" Tanya Profesor Lui bertubi-tubi. Ia tidak nenyangka Kiel akan menemukan bunga yang sudah sangat langka hanya dalam beberapa hari.

"Aku bersungguh-sungguh. Lagipula aku tidak peduli jika Profesor tidak percaya." Kiel mengangkat bahunya.

"Bi-bisakah aku melihatnya?" Ucap Profesor terbata-bata.

Kiel tidak menjawab melainkan meraih tas ruangnya lalu mengambil satu buah bunga tsui dan menunjukannya pada Profesor Lui. Ia memegang bunga itu dengan tangan bergetar. Bunga ini sangat langka dan juga mahal. Bagaimana bisa Kiel mendapatkan bunga ini dalam waktu beberapa hari? Profesor Lui memandang iri pada Kiel. Ia ingin bereksperimen pada bunga itu.

"Profesor bisa memilikinya."

"Yah, tentu saja. Eh- apa? Apa boleh?" Ulang Profesor Lui memastikan.

"Tentu. Lagipula aku mengetahui bunga ini dari Profesor. Bukan masalah jika kau memiliki salah satunya." Kiel kembali memfokuskan diri pada pekerjaannya. Ia masih menuliskan berapa takaran yang pas untuk ramuan yang ia buat.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang