Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇Kiel merebut kembali batu komunikasi yang dipegang Gerald. Ia mengangkat kepalanya dan menatap paman dari pihak ibunya. "Apalagi sekarang? Kau ingin benda ini?"
"Itu benda bagus. Berapa harga yang kau tawarkan?" Walaupun ia mendengar dari Sam, bahwa benda ini hanya berguna dalam jarak tigapuluh meter, ia ingin memilikinya.
"Benda ini sangat mahal, paman harus mengeluarkan banyak uang untuk ini." Ucap Kiel dengan bangga, ia ingin menguras dompet pamannya karena sudah membuat kesal.
"Tidak mungkin penyihir agung sepertiku tidak memiliki uang. Aku cukup kaya nak."
"Kalau begitu, berapa yang kau tawarkan? Aku sudah mendaftarkan batu komunikasi di pelelangan. Tidak mungkin penyihir agung seperti paman akan membayar dengan beberapa perak bukan?"
"Sudah kuduga anak ini licik."
"Terimakasih paman, beri aku koin emas yang kau punya. Aku akan memberimu dua buah batu komunikasi."
"Hmm, batu komunikasi ya? Tidak buruk." Gerald melempar sebuah tas ruang pada Kiel. "Anggap saja aku memberimu bonus."
Kiel mengangguk mengiyakan. "Paman, apa tidak ada lagi informasi tentang mana gelap yang kau miliki?"
Gerald tidak menyukai topik pembicaraan ini karena mana gelap berhasil merenggut banyak nyawa namun ia tetap menjawab keponakannya. "Aku ingat ada catatan mengenai mana gelap di perpustakaan istana. Tapi setahuku, catatan itu disimpan ditempat yang tidak diketahui banyak orang."
"Bagaimana denganmu paman? Kau mengetahui tempat catatan itu berada?"
Gerald menggeleng sebagai jawaban. "Sebagian besar waktuku dihabiskan dimenara sihir, bukan istana kekaisaran."
Ah benar! Gerald adalah penyihir agung, bukan pustakawan. "Aku mungkin harus nengunjungi istana kekaisaran." Kiel bergumam pelan namun masih terdengar oleh Gerald.
"Kau tidak bisa."
"Kenapa lagi? Aku putra ayah, Kekaisaran dan Alastair punya ikatan darah. Mengapa aku tidak bisa mengunjungi perpustakaan?" Tanya Kiel.
Sebelum menjawab, Gerald menghela napasnya. Terkadang keponakannya terlihat bodoh untuk beberapa waktu. "Kau harus dikenal secara resmi atau sudah melakukan debut sebelum masuk kedalam ibukota. Ini dilakukan agar orang-orang di ibukota bisa memberikan sikap yang pantas saat kita mengunjungi ibu kota."
'Apa-apaan!?'
'Peraturan macam apa ini? Aku ingin segera membuat penawar mana gelap, mengapa tuhan atau dewa dewi tidak memberi kemudahan pada jalanku?'
Kiel menghela napas. Ia berjalan lesu menuju tempat tidur. Untuk sekarang, lebih baik ia tidur.
❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became Duke Son [END]
FantasyTRANSMIGRASI STORY #2 AWAS BANYAK TYPO! TETEP VOTEMEN MESKIPUN NI STORY DAH END TIAP CH NYA PENDEK-PENDEK ◇─◇──◇─◇ Setelah ditabrak truk spesial, Kiel mati dan menemukan dirinya berada dihutan. Bisakah Kiel menjalani hidup barunya? ◇─◇──◇─◇ Suka? Ha...