2.5

22.3K 3K 45
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Gerald hendak mengambil kertas kontrak mencurigakan itu namun terlambat. Cahaya terang berwarna merah darah dan biru cerah tiba-tiba menyelimuti kontrak tersebut. Gerald terperangah dengan apa yang ia lihat.

'Kontrak mana seharusnya tidak seperti ini.' Gerald membatin dan menatap keponakannya.

Kontrak mana adalah kontrak yang menggunakan inti mana sebagai jaminan. Saat penghianatan terjadi, pihak yang berhianat akan kehabisan mana secara perlahan hingga inti mananya juga terkikis lalu menghilang.

Di Arathea, inti mana diibaratkan seperti nyawa kedua. Jika inti mana seseorang menghilang, orang tersebut tidak dapat menggunakan sihir dan akan dianggap sebagai aib. Tidak memiliki inti mana, dikatakan lebih rendah daripada rakyat jelata.

"Aku tidak percaya ini pertama kalinya aku menggunakan 'itu'" Kiel tersenyum lebar.

Gerald semakin tidak yakin, ia merasa tidak nyaman sekarang. Keponakan yang menarik perhatiannya itu terlihat mencurigakan sekarang. "Jelaskan apa yang baru saja terjadi."

"Ey, bukankah paman bahkan dengan senang hati menyetujui kontrak ini?"

"Keponakan bungsu, berhenti bermain. Beritahu aku apa yang dilakukan kontrak murahan itu?" Ucap Gerald yang berhasil membuat Kiel melotot.

"Ini kontrak buatanku penyihir gila! Dan jangan menyebutnya kontrak murahan." Kiel memang membeli kertas kualitas murah untuk bahan percobaan, tapi mantra yang ia buta membutuhkan banyak waktu. Jadi kontrak buatannya bukan kontrak murahan.

"Lalu?"

"Ini kontrak darah." Kiel memberikan senyum misterius.

Gerald mengerutkan kening. "Kontrak darah?" Ulangnya.

"Benar. Ini kontrak darah. Kontrak yang aku buat. Tidak hanya inti mana penghianat yang terkikis, penghianat kontrak juga akan kehabisan darah secara perlahan seperti mimisan, batuk darah bahkan muntah darah. Itu akan terjadi setiap hari hingga penghianat kontrak mati." Kiel menjelaskan dengan tenang sementara Gerald sudah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan tetapi Kiel tidak peduli.

"Paman, kau ingin tahu alasaku tidak mau menjadi muridmu? Lihat ini." Kiel mengepalkan tangan kanannya lalu mengeluarkan jarinya satu persatu.

(Kurleb kek diatas)Api kecil diatas jempol, percikan air diatas jari telunjuk, angin puyuh kecil diatas jari tengah, daun hijau diatas jari manis dan cahaya kecil seperti kunang-kunang diatas kelingkingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurleb kek diatas)
Api kecil diatas jempol, percikan air diatas jari telunjuk, angin puyuh kecil diatas jari tengah, daun hijau diatas jari manis dan cahaya kecil seperti kunang-kunang diatas kelingkingnya.

Gerald menggosok matanya. "Apakah aku bermimpi?" Ia tidak dapat mempercayai apa yang baru saja ia lihat.

"Kau-?" Gerald menatap Kiel seolah meminta penjelasan sementara Kiel hanya menganggat bahu sebagai balasan. "Itu sebabnya aku perlu kontrak darah. Lagipula, apa aku harus menjadi muridmu? Aku ini cerdas tahu." Tidak, bukan itu. Kiel tidak bermaksud menyombongkan diri. Ia hanya tidak ingin orang-orang tahu kemampuannya lalu memanfaatkan dirinya.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang