6.3

16.4K 2.2K 49
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

"Jadi Kiel memiliki elemen cahaya yang mampu memurnikan mana gelap. Itu sebabnya ayah bisa sembuh dan kembali menjadi sehat?" Ucap Ken setelah mendegar penjelasan panjang dari adik bungsunya.

"Itu berarti Kiel memiliki tiga elemen sihir sama seperti Kian?" Lanjut Ken.

Gerald mendengus sebelum menjawab. "Tidak hanya tiga, tapi lima." Ucapnya yang berhasil membuat Ken dan Cedrik terkejut. "Lima!? Maksudmu Kiel memiliki semua elemen sihir?" Tanya Cedrik memastikan, sementara Ken memperhatikan raut wajah kedua adiknya.

"Mengapa Kian hanya diam? Apa kau juga mengetahui hal ini?" Ken kembali bertanya dan membuat Cedrik melihat Kian.

Kian mengangguk. "Aku sudah membuat kontrak dengan Kiel. Itu sebabnya aku harus menutup mulutku." Ucapnya.

"Begitu juga denganku. Anak nakal ini menjebakku dengan kontrak sial—Aw!" Ucapan Gerald terhenti karena merasakan panas di telinganya. Ia melihat api kecil yang samar menghilang dari telunjuk Kiel. Anak itu memberinya isyarat untuk tutup mulut.

"Kontrak? Kontrak apa?" Tanya Ken.

"Kontrak untuk tutup mulut. Kakak juga harus menyetujui ini. Teteskan darahmu pada kontrak ini." Jawab Kiel yang mengeluarkan kontrak darah.

Ken mengerutkan keningnya sekilas, ia baru mendengar ada kontrak yang harus menggunakan darah. Cedrik dan Kian disisi lain juga berfikir mengapa Kiel memberinya kontrak yang mengharuskannya meneteskan darah pada kontrak itu?

"Apa aku harus meneteskan darahku?"

"Lakukan saja Ken. Jika tidak, adikmu mungkin akan memaksamu." Titah Cedrik.

Kiel mengangguk setuju. Membuat Ken mau tak mau menuruti permintaan adiknya.

Kontrak yang mengatakan agar Ken menutup mulutnya itu menghilang setelah Ken meneteskan darahnya, Duke baru Alastair itu kini menatap adiknya meminta penjelasan. "Yah, seperti yang dikatakan paman. Aku memiliki lima elemen sihir namun mana milikku masih rendah." Ucap Kiel.

"Itu luar biasa! Berkatmu ayah bisa sembuh Kiel." Ken tidak marah pada adiknya karena sudah menyembunyikan kemampuannya. Ia yakin adiknya memiliki alasan. Ken berterimakasih pada Kiel karena berkat adiknya, ayahnya bisa sembuh.

"Yah, itu... Terimakasih. Kak Ken dan ayah tidak marah?"

"Mengapa aku harus memarahimu? Itu tidak akan terjadi." Ken mengelak. "Ngomong-ngomong, kapan pama Gerald mengetahui kemampuan adikku?" Ken mengalihkan pandangannya pada Gerald.

"Beberapa bulan yang lalu? Entahlah, aku lupa. Adikmu memamerkan kemampuannya karena ia tidak ingin menjadi muridku." Ucap Gerald diakhiri dengusan pelan.

"Kau sudah menguasai sihirmu sebaik itu? Benar-benar menakjubkan." Ken menggeleng takjub. Adiknya mungkin akan dikenal sebagai titisan dewa karena mampu menguasai semua elemen sihir. Kian yang menguasai tiga elemen saja sudah dianggap jenius sihir.

Kiel menutupi wajahnya dengan kedua tangan, pujian yang ia dapatkan membuat wajahnya memanas, ujung telinganya juga terlihat memerah.

Mereka yang ada disana tertawa melihat reaksi Kiel.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

3ch dulu buat hari ini.
See you!

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang