1.6

27.5K 3.3K 11
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

"Hmm, bagaimana jika aku menyentuhnya?"

"Jangan berkata seperti itu tuan muda. Jika tidak mati, anda mungkin akan mengalami kelumpuhan pada seluruh tubuh anda." Sam tidak mengira tuan mudanya akan bertanya seperti itu.

"Apa tidak ada penawarnya?" Kiel bertanya lagi.

Sam menggeleng sebagai jawaban. "Sampai saat ini, para alkemis dan peneliti belum menemukan penawarnya."

"Mengapa ada mana gelap disini?"

"Itu karena monster yang mengamuk beberapa tahun yang lalu. Monster itu berasal dari hutan kemudian datang kemari. Duke dan para kesatria berhasil mengikatnya. Lalu entah mengapa, monster itu mati dengan seketika. Mayatnya mengeluarkan cairan hitam yang kita kenal sebagai mana gelap, awalnya hanya sedikit. Semakin lama, mana gelap itu membuat tanah disekitar mayat monster mengering. Bahkan Duke dan beberapa kesatria terkena mana gelap itu."

"Apa? Ayah terkena mana gelap? Tapi-" Ucapan Kiel terhenti karena Sam segera menjawab.

"Duke memiliki mana yang besar dan ketahanan terhadap racun. Itu sebabnya Duke dapat bertahan."

'Gila.'

Bukankah Sam mengatakan, jika bukan kematian, maka yang terkena mana gelap akan mengalami kelumpuhan? Bagaimana dengan ayahnya? Sampai kapan ia bisa bertahan? Kiel tidak ingin kehilangan keluarganya lagi.

Ia sudah kehilangan keluarganya saat ia berusia lima belas tahun dibumi. Ibu dan ayahnya mati karena rampok. Saat itu Kiel berada di sekolah dan orang tuanya yang kebetulan mengambil cuti mengalami nasib mengerikan.

"Jangan khawatir tuan muda. Duke sangat kuat." Sam menghibur Kiel yang memiliki ekspresi sendu.

"Mari kembali tuan muda. Sudah saatnya makan siang."

Kiel mengangguk mengiyakan ucapan Sam. Lagipula ia sudah merasa lapar.

'Aku mungkin akan meneliti mana gelap. Setidaknya aku bisa menyembuhkan ayah sebagai balas budi untuk pemilik tubuh sebelumnya.'

Mereka meninggalkan danau berisi mana gelap itu dan berjalan ke arah lain.

"Salam tuan muda ketiga. Senang bertemu anda. Saya Viscount Reiss dan ini putra saya." Seorang pria yang terlihat cukup muda seperti Nox menghentikan langkah Kiel, ia juga memberi isyarat pada anak berambut dan mata hijau untuk memperkenalkan diri.

"Sa-saya Alard Reiss. Saya menyapa anda tuan muda ketiga." Anak itu berkata dengan gugup.

"Halo aku Kiel." Dia belum belajar tatakrama. Itu sebabnya Kiel memperkenalkan diri seadanya.

"Saya pikir anda dan putra saya sepertinya seumuran. Bagaimana jika tuan muda sesekali mengunjungi kediaman kami?"

Kiel mengangkat bahunya. "Entahlah. Aku harus pergi. Ayo Sam." Kiel meninggalkan Viscount dan putranya. Ia sudah kelaparan.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

I Became Duke Son [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang