Kekisruhan yang terjadi membuat Alma dan Nuansa sedikit sibuk karena harus menjawab puluhan pertanyaan mengenai kronologi yang terjadi.
"Nu, jangan tegang gitu. Tenang aja, semua ini udah ditangani sama orang-orang hebat." Alma berusaha menenangkan sahabatnya, tetapi gadis yang diajak bicara itu termenung bukan karena takut, melainkan rasa kehilangannya akan sosok yang menjadi penyelamat hidupnya.
"Nuan, kamu jangan khawatir, Om pastikan kamu aman. Maaf ya, kamu jadi terlibat disituasi yang nggak mengenakkan ini," ucap Salman.
Nuansa menatap ayah dan anak itu bergantian.
"Om, apa jadi istri abdi negara itu nggak boleh lemah?" tanya Nuansa tiba-tiba.
Salman membelalakkan mata sebelum terkekeh. "Iya. Harus kuat fisik dan mentalnya."
"Kenapa kamu nanya gitu?" tanya Alma heran.
Nuansa menggigit bibir bawahnya seperti bingung haruskah ia jujur atau tidak.
"Apa menurut Om, Nuan nggak pantas jadi ibu bhayangkari?" lanjut Nuansa pada akhirnya.
Tawa Salman meledak. Ia paham ke mana arah pembicaraan Nuansa, sementara Alma menggaruk kepala.
"Nu, kamu kenapa sih? Aneh banget deh," celetuk Alma.
"Nuansa, kamu itu sudah cukup bekal untuk menjadi pendamping siapapun. Tapi, mungkin kamu terlalu lembut. Kalau kamu mau kamu bisa belajar bela diri dari Alma. Skill pertahanan diri dari luar bisa dipelajari dengan mudah kok. Kan kalau dari dalam kamu sudah punya benteng yang kuat. Kamu sama Alma bisa saling tukar ilmu. Alma ajarin kamu bela diri dan kamu ajarin Alma bentengin jiwanya."
Nuansa mengangguk semangat. "Gitu ya Om?"
"Iya, setuju kan, Nona Bos?"
Alma mengacungkan jempol sembari meneguk air minum yang disuguhkan rekan sang ayah.
Ketiganya kini tengah berada di ruangan kerja ayah Alma pasca dimintai keterangan tentang kejadian kemarin yang menimpa mereka.
"Kamu harus kuat fisik juga selain kuat mental. Karena, jadi istri abdi negara, meski banyak yang diratukan alias diminta diam di istana saja, tetap harus ber-skill top. Ngurus anak, ngurus rumah, siap ditinggal tugas, nggak boleh menye-menye. Harus mandiri. Kalau nggak kuat ya sudah, selesai itu mahligainya."
Nuansa terlihat serius memahami ucapan Salman. Sementara itu Alma lebih tertarik ke hal lain.
Ia mengutak atik ponselnya. Sebuah pesan yang dikirim oleh Egi kemarin, membuatnya penasaran.
Kang_Ko_Phi
[Non, kalau cek info bisa ke nomor ini. Dy orang kita. RF]
Sebuah kontak bernama RF dikirim Egi pada Alma. Tak berpikir panjang, Alma menyimpannya.
AnakOrangGalak
[Bang, dia bukan anggota? Aku cek nggak ada datanya.]
Kang_Ko_Phi
[Dy orang kita, Non. Buat ngurusin Kambing itu loh. Dia bestieku pas SMA]
AnakOrangGalak[Bestie nggak tuh?! Sok yes banget pake bestie-an. Dia bukan lulusan IT kan? Kok bisa jd Hacker?]
KANG_KO_PHI
[Bestie Anda,
Nuansa Bening Qurotu'aini
juga bukan kelahiran surga.
Tapi salehanya mengalahkan
bidadari surga.
Gimana dong?]
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksasmara
RomansaSetiap manusia pasti punya kisah asmara. Ada puluhan ribu kisah di luar sana. Kegagalan dalam satu hubungan, tak berarti penghakiman jika kita tak berhak bahagia. Setiap insan akan menjadi RATU dan RAJA dalam mahligai yang tepat. Kadang, kita harus...