permainan dimulai

6.6K 569 11
                                    

"Makan yang banyak de. "

Nafiya hanya mengangguk pelan, mulutnya penuh dengan makanan sampai pipinya terlihat mengembung.

Hafiz mengusap kepala Nafiya dan mengecup keningnya setelah itu Hafiz bangkit dari duduknya, acara makan Nafiya berhenti sebentar "mawwu khemana bwang? " tanya Nafiya dengan mulut yang penuh makanan

"Telen dulu dek baru tanya. " peringat Hafiz

Nafiya langsung mengunyah dan menelan makanan nya. Setelahnya bertanya pada Hafiz "mau kemana bang? "

"Abang mau ke rumah bu nyai dulu, ngasih oleh-oleh aja. "

Nafiya mengangguk paham sembari makan kembali. "Ya udah salam buat umi dari anak angkat nya yang paling cantik ini. "

"Husst kamu tuh. "

"Kan emang bener Nafiya itu anak angkat nya umi sama abi. Kalo gak percaya tanya aja sama umi. " Nafiya terdiam sebentar "eh bang Nafiya gak jadi nginep soalnya lupa lagi banyak tugas abis makan ini langsung balik ke asrama, jadi tolong siapkan uang dan cemilan terlebih dahulu. " sambung Nafiya

Hafiz hanya mengangguk samar saja dan langsung berjalan keluar kamar Nafiya.

********

Nafiya sedang berjalan di lorong asrama, ia sudah melewati tantangan dengan baik. Nafiya berjalan sembari bersenandung kecil sembari membawa dua kantong plastik dengan ukuran cukup besar. Didalamnya sudah ada cemilan dan oleh-oleh dari Hafiz untuk ia bagikan untuk ketiga sahabatnya.

"Mah sekarang dia udah gak bully aku lagi, "

".... "

"Iya mah aku bakal usahain buat dia di benci sama semua orang. "

".... "

"Aku bakal buat dia membully aku lagi. tenang aja mah dengan dia membully aku, semua orang bakal membenci dia dan perlahan menjauh dari dia, setelahnya aku bakal buat mamahnya juga ikut menderita, "

".... "

"Aku janji mah, "

".... "

"Iya... Ya udah aku matiin dulu ya takut ada yang tau. "

".... "

"Bye mah. "

Saat melewati gudang Nafiya tak sengaja mendengar pembicaraan Aisyah yang tengah menelpon seseorang, Nafiya memiringkan kepalanya sembari mengerutkan keningnya jadi ni bocah mau main-main sama gue. Ckckck mau main-main sama malaikat maut ternyata. Batin Nafiya sembari tersenyum tipis

Nafiya melanjutkan langkah yang terhenti sembari memikirkan ide untuk membongkar semua kebusukan si wanita ular itu.

"Nafiya berhenti! " suara berat milik gus Arshya membuat pergerakan Nafiya seketika berhenti.

Mampus gue lagi sakit bisa-bisanya ketemu si agus curut, udah mah lagi sakit malah nambah penyakit. Batin Nafiya

Perlahan Nafiya menghadap ke arah belakang melihat gus Arshya tengah berdiri di hadapannya dengan jarak yang tak terlalu jauh, membuat Nafiya semakin terkejut.

"Sedang apa kamu disini? " tanya gus Arshya

"Lagi kayang gus. " jawab Nafiya sembari memutarkan bola matanya malas beberapa detik kemudian dia melipat bibir nya rapat-rapat.

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang