hukuman

9K 711 17
                                    

Keesokan harinya Nafiya pergi keruangan Hafiz, ia harus menyetor hapalannya pada Hafiz karna sudah melanggar peraturan pondok. Sebenarnya Nafiya ingin bermalas-malasan namun niatnya ia urungkan karna abang tercintanya sudah mengancamnya jika tak menyetorkan hapalannya Hafiz akan melaporkan pada Ibra papahnya. sudah terbayang di benak Nafiya jika papahnya tau tamat sudah riwayatnya mendapatkan warisan.

Nafiya menatap santri-santri yang berlalu lalang di sekitarnya. Ia bingung letak ruangan abangnya itu dan lagi ketiga sahabatnya itu enggan untuk ikut. Nafiya hanya melangkah kan kakinya berjalan di Koridor, ia tak peduli dengan sekitar nya yang menatapnya.

"Tingkat kecantikan gua udah melebihi dewi Yunani sih jadi gini. Semua mata liatin gue iri."

"Lagian mana sih ruangan nya bang Hafiz dari tadi gak ketemu-ketemu. "

Nafiya terus menggurutu didalam hatinya, sebenarnya ia sedikit tidak nyaman berjalan sendirian dengan semua mata tertuju padanya.

"Ngapain masih disini? Keruangan saya sekarang. "

Nafiya melihat ke arah samping berdecih pelan. "Kalo tau juga udah duduk manis di dalem! " sewot Nafiya pada Hafiz

Hafiz jalan lebih dulu meninggalkan Nafiya, Nafiya berdecak sebal dan mengikuti Hafiz dari belakang.

*****

"Itu Aisyah bukan sih? Tapi kok bentukannya mirip si Aisyah anak curut ya. " gumam Nafiya sembari memperhatikan gadis yang tengah mengobrol dengan bu nyai

Mata Nafiya semakin menyipit memperhatikan setiap pergerakan gadis itu.

Nafiya mengendap-endap dan bersembunyi di balik pohon untuk memperyakin siapa gadis yang disama bu nyai.

"Ngapain kamu disitu? " ucap seseorang yang mampu membuat Nafiya terkejut

"Yaakk.... Udah ke setan lo muncul tiba-tiba, salam dulu ke biar gak copot nih jantung. " sewot Nafiya sembari menghadap ke arah orang yang sudah mengejutkan nya.

Mata Nafiya membulat sempurna "ya ampun kenapa sih ketemunya sama ni agus mulu gak ada yang lain apa. " protes Nafiya

Pria itu mengerutkan keningnya agus? Nama dia Arshya kenapa gadis di hadapan nya ini menyebutnya dengan sebutan agus? Pikir Arshya

"Nama saya Arshya. " ucap Gus Arshya datar

"Loh tadi kata ustadz Hafiz Gus kok berarti namanya Agus dong. " dengan santai nya Nafiya menjawab

"Sedang apa kamu disini? " tanya Gus Arshya lagi

"Lagi kayang. " jawab Nafiya asal dan kembali ke tujuan awal untuk memastikan siapa gadis itu.

Mata Nafiya semakin membulat saat seorang pria keluar dari mobil dengan gagahnya.

Dih sok ie tuh kakak laknat, pengen rasanya gua gampar biar sadar kalo dia jelek tapi dia ganteng sih wajahnya ke pahatan yunani matanya juga tajem banget emang dasar cowok fiksi gantengnya gak ngotak batin Nafiya

Nafiya menganggukkan kepalanya sembari melihat ke arah Adzriel, Gus Arshya melihat arah pandang Nafiya.

"Nafiya! Ikut saya. " tegas Gus Arshya

Nafiya mengerutkan keningnya "hah? Ngapain gue ikut lo gak ada gunanya mending gue kesana bye, assalamu'alaikum. " setelah mengucapkan itu Nafiya pergi menghampiri pria yang sedari ia perhatikan.

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang