transmigrasi
karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya.
Perlahan cer...
Nafiya tengah berjalan santai menuju ruangan Ibra sembari melihat-lihat kantor Ibra, kekayaannya hampir setara dengan keluarga nya di dunia nyata. Hanya saja di dunia nyata Nafiya tak pernah memakainya untuk berfoya-foya, bahkan terkadang ia lebih memilih makan di angkringan di bandung restoran bintang lima.
Nafiya melihat ke adaan sekitar orang-orang yang tengah sibuk dengan komputer atau berlalu lalang.
Nafiya mengambil nafas panjang lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan.
"Disaat seperti ini gue kangen keadaan rumah. "
Disini memang Nafiya mendapatkan kasih sayang ibu yang ia harapkan di dunia nyata, meski ia mendapat kasih sayang pengganti dari Diana tapi tetap saja rasanya berbeda. Ia benar-benar merindukan kehidupan nya yang dulu meski monoton tapi akan berwarna jika sudah bersama Vanila, Alvaro, mamah Diana dan papah kenzo.
"Selama ini gue selalu menganggap transmigrasi hanya sebuah mitos belaka, tapi nyatanya itu terjadi ke gue sendiri. "
"Apa udah gak ada harapan buat gue balik lagi kedunia gue?. "
Pintu lift terbuka Nafiya melangkah keluar berjalan keruangan Ibra, Nafiya tak mengetuk atau mengucap salam membuat Ibra berdecak kesal tanpa berpaling dari berkas-berkas yang di tangannya. "Pak Dani saya sudah bilang ketuk terlebih dahulu sebelum masuk. "
"Pah." panggil Nafiya pelan
Ibra langsung menoleh, menatap terkejut pada anaknya yang kini tengah berdiri di hadapannya.
"Loh, kenapa kamu pulang sayang. Mamah mu tau? Dimana Hafiz? "
Nafiya duduk di bangku menghadap ke arah Ibra. "Mamah gak tau aku pulang termasuk bang Hafiz, aku pulang secara diam-diam. " Nafiya terdiam sejenak "pah, Nafiya minta beberapa orang bawahan papah jadi anak buah Nafiya dan tolong bilang pada pihak pesantren kalo Nafiya di jemput karna sakit. Nanti setelah semuanya selesai Nafiya akan menjelaskan semuanya. "
Ibra diam tak merespon Nafiya sejenak, "baik papah akan bawahan papah untuk jadi anak buah kamu, dan akan memberitahu pihak pesantren kalo kamu di jemput Oleh papah. "
Nafiya menganggukan kepalanya pelan. "Pah malam ini siapkan jet pribadi untuk keberangkatan Nafiya ke Amerika, sepertinya Nafiya akan langsung ke Amerika jadi titipkan salam untuk mamah. "
Ibra mengangguk dan langsung menelpon dengan seseorang, terlihat sangat sibuk. Sampai mengabaikan keberadaan Nafiya di ruangan ini. Nafiya memilih melihat-lihat ruangan Ibra mata Nafiya tertuju pada beberapa foto yang terpajang di ruangan Ibra, Nafiya tersenyum tipis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nafiya mengambil foto di meja Ibra menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca. Bolehkah ia meyakinkan dirinya bahwa yang di dalam fotonya itu dia meski ia baru ber transmigrasi sekarang. Keluarga yang Ia harapkan sejak lama. Keluarga benar-benar harmonis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.