Maafkeun yah baru up soalnya kemarin lagi gak mood nulis hehehe tapi demi kalian aku up sekarang jangan lupa vote dan komen yang banyak biar semngt up lagi.
⫷ Happy Reading ⫸
Gus Arshya tiba-tiba memeluk Nafiya dari belakang, menghirup aorma strawberry dari perpotongan leher istrinya.
"Sayang." panggil gus Arshya dengan nada deepnya, deru napas gus Arshya yang mengenai lehernya. membuat Nafiya merinding.
Gus Arshya mengelus lembut perut Nafiya dari luar piyama tidurnya, Nafiya sudah tak tahan ia benar-benar di buat merinding dengan tingkah suaminya itu. Nafiya mengenggam tangan Gus Arshya mencoba menghentikan aksi suaminya yang mengelus-elus perutnya.
"Apa mas? " ucap Nafiya sembari memandang dirinya di depan cermin, Gus Arshya juga melihat ke arah Nafiya dari pantulan cermin.
"Kalo sekarang mas minta lagi kamu ngasih gak? " tanya Gus Arshya dengan nada rendah tapi lembut.
Nafiya menatap cengo ternyata oh ternyata agus curut mesum. Batin Nafiya bergidik ngeri
"Di kasih sekali malah minta lagi tuman emang. " gumam Nafiya
"Boleh yah sayang. "
"Udah malem, waktunya tidur. " ucap Nafiya ingin melepaskan pelukan Gus Arshya bisa-bisa bahaya jika masih disini.
Terpaksa Gus Arshya melepaskan pelukan nya, menatap Nafiya dengan wajah yang di tekuk sedih. Nafiya menatap Gus Arshya gemas,
"Boleh yahh sayanggg. " rengek Gus Arshya, Nafiya menggeleng samar.
Gus Arshya semakin menekuk bibirnya ke bawah, menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dan memalingkan wajahnya ke arah lain marah, seperti anak kecil yang sedang marah karna keinginannya tak di turuti oleh orang tuanya.
Nafiya mengerutkan keningnya heran dengan tingkah suaminya itu. Nafiya lebih memilih berjalan ke kamar anaknya Meera di bandingkan meladeni suaminya yang sepertinya kelebihan hormon itu.
Belum apa-apa tapi panggilan Gus Arshya dari Nafiya sudah sangat banyak.
Gus Arshya yang melihat Nafiya pergi malah sedih, dan memilih menyusul Nafiya kekamar anaknya.
"Sayanggg... " panggil Gus Arshya
"Hussttt... Diem dulu mas, Meera baru mau tidur lagi ini. " ucap Nafiya pelan
Gus Arshya memperhatikan anaknya yang menggeliat di gendongan istrinya, ia langsung mendekati Nafiya dan mengelus lembut kepala Meera.
Dan dengan ajaibnya Meera langsung terdiam bahkan sepertinya tidurnya nyenyak sekali. Nafiya langsung mengembalikan Meera di tempat tidur bayinya.
"Sekarang Meera udah tidur lagi. " ucap Gus Arshya. "Jadi boleh yahh. " ucap Gus Arshya mengedipkan matanya beberapa kali seperti melakukan eyes poppy.
Nafiya menghela napas panjang. Melihat Gus Arshya. "Ya udah tunggu sebentar Nafiya mau siap-siap dulu. " ucap Nafiya lembut mencium pipi Gus Arshya lembut dan melangkah ke kamar mandi.
Nafiya harus mempersiapkan diri, hati, dan batinnya sebenarnya ia masih sangat malu tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi kewajiban Nafiya sebagai seorang istri.
(Meera itu tidur nya pisah yah tapi ada pintu yang nyambung ke kamar Meera seperti itu bayangin aja yah)
Gus Arshya tersenyum menang dan berjalan ke arah kamarnya dengan riang. Benar-benar tidak mencerminkan Gus Arshya yang suka marah-marah dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
peran pengganti (End)
De Todotransmigrasi karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya. Perlahan cer...