Charlie's Angels

5.9K 509 12
                                    

Nafiya dan ketiga sahabat nya bernapas lega saat ia berhasil keluar dari pondok pesantren tanpa di ketahui oleh keamanan dan penjaga pesantren.

"Gila tadi hampir aja ketahuan sama penjaga pesantren. " ucap Ella sembari bernapas lega

Rara mengangguk pelan. "Iya tadi hampir ketahuan untung aja badan kita kecil jadi gak terlalu kelihatan pas tadi ngumpet. "

"Jadi sekarang gimana? " tanya kia

"Langsung bagi-bagi tugas aja gimana? " tanya Nafiya dan di angguki oleh ketiga sahabatnya

"Oke, Ella dan Rara lo berdua ikut pak Tio buat pelaporan ke polisi tentang aborsi, pembunuhan anak di bawah umur, korupsi, penipuan, dan penyusupan imigran ilegal ke Indonesia. Nanti bukti-bukti gue kirim lewat file, gue sama Kia bakal mengecegah nyonya chelsea yang kemungkinan besar bakal kabur. "

"Oke setuju. "

"Charlie's Angels, semangat! " ucap mereka kompak setelah itu langsung masuk kedalam mobil dan berjalan berlawanan arah.

******

Saat ini Nafiya tengah duduk di mobil dengan Kia di sampingnya, Dan pak dani yang mengemudi. Saat ini Nafiya tengah bersenandung kecil karna suasana hati nya yang cukup baik. Permasalahan utamanya akan segera selesai Aisyah sebentar lagi akan hengkang dari pondok dan rumahnya, keluarga nya akan kembali damai. Pencapaian yang sangat memuaskan.

"Nafiya! " seru kia, Nafiya menoleh

"Setelah masalah ini selesai kita langsung balik ke pondok? " tanya Kia, Nafiya mengangguk pelan. "Iya, emang lo mau kemana dulu? "

"Ke panti asuhan mawar putih dulu yuk udah lama kita gak kesana. "

"Boleh aja lagian gue juga kangen sama anak gue yang paling lucu. "

"Sorry koreksi lagi anak kita. "

Nafiya mendengus sebal. "Iya anak kita berempat. Puas! "

Kia terkekeh gemas sembari mencubit pipi Nafiya. "Puas banget malah. "

"Herman gue lo ikut-ikutan mulu udah tau tu anak mau nya sama gue. "

"Heran bukan Herman Nafiya cantik! " geram Kia otak Nafiya kembali random lagi.

"Sama aja! " ketus Nafiya

"Ya udah nanti kabarin yang lain buat ke panti asuhan dulu sebelum pulang ke pondok. "

"Dih siapa lo nyuruh-nyuruh gue. "

Kia menoyor kepala Nafiya. "Gak usah debat, pokus lagi ke rencana awal. "

Nafiya mendengus sebal sembari mengusap keningnya pelan.

Sebenarnya Kia itu beneran cewe bukan sih? Kenapa tenaganya gede banget padahal itu nyantai loh dia noyornya napa pala gue pusing coba. Batin Nafiya

Lengan baju kemeja yang tergulung membuat lengan Kia terlihat. Nafiya menatap lengan Kia, Jari-jari yang panjang dan sedikit berurat, dengan susah payah Nafiya menelan ludahnya. Nafiya melihat tangan nya sendiri jauh berbeda dengan tangan Kia jari-jarinya kecil bahkan uratnya tak terlihat seperti wanita pada umumnya.

Gila ini mah sekali tabok auto beda alam, ini muka gue aja kayaknya segenggamannya deh. Batin Nafiya

Kia melihat arah pandang Nafiya sembari Mengenyerit bingung. "Kenapa? " tanya Kia penasaran

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang