Galen terus memandangi wajah Meera yang tengah tertidur di kereta bayi. Perlahan ia mengulurkan tangannya mengusap lembut pipi gembul Meera sembari terkekeh kecil.
Sesekali Meera melenguh risih karna tidurnya terganggu, bukannya berhenti Galen malah semakin mengelus pipi Meera bahkan sekarang Galen menundukkan kepalanya untuk menggigit kecil pipi Meera. Tidur Meera semakin terganggu, ia menggeliat.
Eunghh...
Perlahan Meera membuka matanya, mengerjapkan beberapa kali sembari mengusap-ngusap dengan kedua tangannya. Bibirnya terekuk kebawah tanda anak itu akan menangis, Galen terdiam menatap Meera dengan gemas.
"Loh kok bangun. " ucap Galen sembari menggendong Meera.
Meera memeluk leher Galen dan menyandarkan kepalanya di pundak Galen mengerucutkan bibir nya gemas. "Tan om yan angunin meela. " ucapnya dengan suara anak kecil khas bangun tidur.
Galen tertawa kecil mendengar ucapan Meera. "Maaf yah sayang om gak maksud buat bangunin kamu kok. "
"Om."
"Iya sayang? "
"Anthi alo meela udah ede om macih anggil meela chayan? "
"Iya dong kan kata Meera mau nikah sama om. Jadi nanti panggilannya bakal berubah jadi istri kecil atau my baby juga bisa. " canda Galen
Meera menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Galen, dia masih mengantuk ucapan Galen saja seperti angin lalu ia memilih tidur kembali di gendongan Galen.
"Pah Maaf Galen lebih memilih Tuhan yang di yakini Nafiya di banding Tuhan yang sudah mendampingi Galen sedari kecil. " gumam Galen saat melihat gereja di hadapannya sembari tersenyum lirih.
Keputusannya untuk menjadi mualaf bukan karna siapapun tapi ia hanya merasa damai dan tenang saat ia mendegar suara adzan berkumandang atau ayat alquran yang tengah di baca Gus Arshya.
Hanya saja keputusan itu membuatnya harus pergi merantau jauh dari negaranya. Dan mungkin ini kali terakhir ia bisa bermain dengan Meera, Galen sudah memutuskan untuk menimba ilmu Islam di negara timur.
Galen mengelus lembut punggung Meera, perlahan ia mengambil sesuatu dari saku celananya.
Galen memandang kalung berinisial M namun ada ukiran namanya dan Meera di dalamnya. Memakaikannya pada Meera secara perlahan, "jaga baik-baik kalungnya, dan om harap ucapan waktu itu bukan hanya gurauan belaka. " ucapnya sembari mencium pipi gembil Meera
Galen juga mengambil foto bersama Meera yang tengah tertidur dan menjadikannya wallpaper di ponselnya. Sembari tersenyum senang.
*****
"Lo serius mau kuliah di Mesir?? " tanya Nafiya yang kesekian kalinya, dan Galen mengangguk sebagai jawaban.
Nafiya menghela napas panjang, ia menatap anaknya yang tengah tertidur di pangkuannya. "Tapi kenapa? " lirih Nafiya mungkin karna bawaan bayi dalam perutnya Nafiya merasa benar-benar menjadi cengeng.
Galen tertawa kecil. "Yah gue mau belajar fi, "
Nafiya mengerucutkan bibir nya. "Jadi gue gak bisa nyuruh-nyuruh lo dong. " ucap Nafiya sedih
"Nanti pulang dari sana mungkin lo bisa nyuruh-nyuruh gue lagi, jadi selama gue belajar di al-azhar lo bisa nyuruh-nyuruh yang lain dulu. " ucap Galen "Fi setelah pulang dari sana gue berniat meminang Meera. " ucapnya lagi
Nafiya terkejut namun beberapa detik berikutnya ia tertawa, sembari menepuk-nepuk pundak gus Arshya yang ada di sampingnya. "Lo berubah jadi pedofil? Masa iya anak gue lo mau jadiin istri sih yang bener aja. "
"Gue serius fi, Meera juga mau nikah sama gue kalo gak percaya tanya aja nanti. "
Gus Arshya menatap anaknya dengan lembut. "Baik saya akan menerima pinangan itu setelah Meera berusia delapan belas tahun kamu bisa menikahi nya. " ucap gus Arshya
Meera melebarkan bola matanya ini gimana maksudnya wehhh kalo beneran terjadi nanti Galen bakal jadi mantu gue gitu? What yang tadinya mantan pacar jadi mantu gitu? Ini mah kalo jadi sinetron laku keras kayak nya. Batin Nafiya tak habis pikir
Dan gue lupa gus Arshya kan belum tau kalo Galen itu mantan pacar gue kalo tau gimana yah reaksi dia tau mantan pacar gue jadi mantu. Batin Nafiya
"Sayang kenapa ngelamun? " ucap gus Arshya sembari mengusap pelan pipi gembil Nafiya, Nafiya tersadar dari lamunan nya menepis pelan tangan gus Arshya di pipinya,
"Oke pas Meera umur delapan belas tahun lo bisa nikahin dia tapi dengan syarat dia juga mau nikah sama bujang tua kayak lo. " ucap Nafiya
Gus Arshya menyenggol lengan Nafiya pelan, Nafiya mengerutkan keningnya. "Apa kan bener nanti Meera nikahnya sama bujang tua. "
Galen hanya tersenyum ia sudah terbiasa dengan sifat Nafiya yang ini mungkin jika orang lain akan langsung naik pitam ketika Nafiya berbicara seperti itu pada mereka.
Nafiya berjalan kekamar Meera meninggalkan Galen dan Gus Arshya di ruang tamu.
Galen menghela napas "Sekarang gue izin pamit. "
Gus Arshya mengangguk paham. "Maaf atas ucapan istri saya barusan. "
"Gapapa santai aja lagi, oh iya gue titip Alaska selama gue pergi. "
"Baik Terima kasih sudah mempercayai saya. "
Galen mengangguk. "Gue pergi,
assalamu'alaikum. ""Wa'alaikumsalam."
******
Meera terus menangis ketika tau om kesayangannya pergi tanpa pamit padanya. Namun tangisannya berhenti saat gus Arshya mengatakan om Galen pergi karna ia ingin mengenal Tuhan kita.
Meera mengerti apa yang di ucapkan abba nya jika om kesayangannya itu sudah menjadi seorang muslim. Meera mungkin masih sangat kecil untuk mengerti semua itu tapi ia pintar persis seperti Nafiya yang sejak kecil paham akan sesuatu hal bahkan hal terkecil sekalipun.
Meera menatap kalung kebesaran yang masih menempel di lehernya, dan tersenyum senang. "Om ayen asik isyam? Anti meela ikah deh ama om yeee. " ucap Meera senang.
Sedangkan Nafiya dan gus Arshya hanya bisa geleng-geleng masih kecil saja sudah memikirkan pernikahan bukan pelajaran. Setelah ini ingatkan Nafiya untuk menjauhkan putrinya dari geng Alaska dan laki-laki lain.
********
Heyyyy siapa yang kangen cerita peran pengganti cung hand....
Maaf buat kalian nunggu cerita ini insyaallah cerita ini bakal up lagi intinya pantau terus oke
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen oke
Sampai jumpa di part selanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
peran pengganti (End)
Randomtransmigrasi karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya. Perlahan cer...