aneh

5.2K 464 35
                                    









❅ Happy Reading❅






Gus Arshya tengah pokus menjelaskan pelajaran nya, kelas tambahan sore masih berjalan seperti biasa meski di pagi hari sedang ujian kelulusan.

Nafiya menghela napas panjang, setelah ini juga dia harus ke ruangan Hafiz untuk menyetor dan setelahnya ke perpustakaan untuk belajar lagi bersama gus Bara. Jadwal Nafiya benar-benar padat bahkan sepertinya hampir mencekiknya karna tak ada waktu untuk beristirahat selain malam untuk tidur bahkan ia bersama beberapa santri lain bergadang sampai subuh hanya untuk belajar atau menghapal Al-Quran atau pelajaran Islami yang lain.

"Nafiya ngapain lo bengong? " tanya Ella berbisik, Nafiya melihat Ella dengan wajah lesunya

"Lo oke kan? " tanya Ella lagi, Nafiya menganggukkan kepalanya samar sebagai jawaban

"Ke UKS aja yuk lo keliatan lagi sakaratulmaut. " ucap Ella pelan, Nafiya yang mendengar itu tanpa babibu langsung menjitak kepala Ella dengan keras.

"Bangsat! " pekik Ella sembari memegang kepalanya

Nafiya langsung menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Semua santri termasuk gus Arshya langsung menoleh ke sumber suara.

"Ada apa? " tanya gus Arshya datar

"Maaf gus keceplosan. " ucap Ella sembari tersenyum tanpa dosa.

"Lari lima putaran di lapangan sekarang! " kata gus Arshya dingin dengan sorot mata yang tajam

"Tapi gus-"

"Saya bilang sekarang! "

"Baik gus. " ucap Ella bangkit berdiri dari bangkunya, ia menatap Nafiya sekilas "awas lo fi, gue bakal bales dendam setelah ini. " bisik Ella pada Nafiya, Nafiya hanya tersenyum remeh saat melihat Ella keluar dari kelas.

Tuh anak kalo balas dendam paling ngomporin gue atau makanin semua makanan gue di lemari. Ck dasar maniak makanan. Batin Nafiya

"Dan kamu Nafiya berdiri di lapangan sampai pelajaran saya selesai. " ucap gus Arshya, Nafiya terkejut

"Loh kok saya juga kena sih gus. "

"Kamu tidur dan mengobrol saat saya menjelaskan pelajaran. " ucap gus Arshya

"Gak bisa gitu dong kata siapa saya tidur ? Emang gus punya bukti? "

"Membantah berarti tambah hapalan. "

"Astaghfirullah gus! Kenapa sih gus Arshya nyebelin banget jadi orang, saya do'ain gus Arshya, jodoh gus Arshya sifatnya ke terbalikkan sama gus biar tau rasa! " ucap Nafiya sembari melangkah keluar kelas dengan wajah kesalnya

Gus Arshya hanya menggeleng samar saat mendengar perkataan Nafiya.

"Saya gak suka gus Arshya! Mending gus Arshya kayak kemarin aja menghindar dari saya itu lebih bagus. " ucap Nafiya secara tiba-tiba kembali menimbulkan kepalanya di pintu setelah itu kembali pergi.

Gus Arshya terkejut sembari mengucapkan istighfar. Kia dan Rara tak ada di kelas karna tengah membantu para ustazah menyiapkan berkas-berkas untuk kelulusan mereka.

******

"Lah lo juga kena? " tanya Ella saat menyadari kehadiran Nafiya di lapangan

"Hm."

"Kenapa? " tanya Ella

"Gue di sangka tidur di kelas, kesel gue sama tuh orang hobby banget nge hukum gue. "

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang