Meera terus menangis karna ketakutan, Icha berdecak marah saat mendengar tangisan Meera.
Jalan begitu licin namun tak membuat Icha menelankan lajunya. Bahkan lajunya semakin cepat karna panik terus di ikuti beberapa motor di belakang nya.
Icha terlihat panik sampai terus melihat ke arah spion sampai ia tak menyadari di depannya ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan berjalan ke arahnya. Meera yang melihat ke arah depan seketika membulatkan matanya dan menangis semakin jadi sembari menarik-narik lengan Icha.
"Yak! Bisa diem gak sih lo, " teriak Icha dihadapan Meera membuat Meera gemetar ketakutan.
Icha melihat ke arah depannya terkejut saat mobil dihadapan nya semakin mendekat ke arahnya, dengan panik membanting stir ke arah kiri pembatas jalan dan seperkian detik dia menabraknya dengan kuat.
BRAKKK....
BYURRR.....
mobil yang di kendarai Icha menabrak pembatas jalan dengan kuat hingga mobil itu terjun ke danau yang cukup dalam. Semua motor yang mengikuti nya seketika berhenti.
Seseorang dari mereka yang yang ada di tempat kejadian itu pun segera memanggil ambulance dan polisi.
Beberapa polisi segera menghampiri lokasi kejadian. Dan beberapa anggota polisi mengecek di pinggiran danau dan selebihnya ikut bersama dengan team SAR menyelam menyelamatkan korban kecelakaan.
******
Gavin terdiam cukup lama saat mengetahui didalam mobil itu dikirakan terdapat dua korban jiwa, wanita dewasa dan balita berjenis kelamin perempuan. Namun ini masih menjadi dugaan para polisi karna jasad wanita di temukan empat meter dari tempat kejadian dan jasad balita yang belum di temukan karena arus air yang cukup deras.
Team sar gabungan hanya menemukan sepatu balita dan kalung ber liontin hurup M dengan ukuran nama disana. Dengan tangan gemetar Gavin mengambil sepatu dan kalung di tangan polisi.
Semua geng Alaska yang ikut mengikuti mobil tersebut terkejut saat melihat barang bukti di tangan Gavin. Mereka yakin bahkan benar-benar yakin barang-barang itu milik princess kesayangan Alaska bahkan Aji sudah menangis histeris.
Gavin masih diam tak bergeming ia masih tak percaya apa yang ia lihat saat ini, anak kecil yang selalu ia gendong anak kecil yang terus menyebutnya om paling tampan ana kecil yang terus bermanja padanya. Kini sudah tak ada bahkan jasadnya pun belum di temukan oleh team sar.
Gavin memeluk erat sepatu balita itu dan menangis histeris "Gak mungkin! Ini gak mungkin Meera. "
"MEERA......!!! "
Aji dan beberapa polisi berusaha menghentikan Gavin yang terus memberontak walaupun sia-sia karna tenaga Gavin yang terlalu kuat ia juga sudah gelap mata karna kehilangan gadis kecil kesayangannya.
"Vin sadar Vin, Meera pasti baik-baik aja biar team sar yang mencari. "
Gavin terus memberontak tak peduli siapa yang menghadangnya, ia akan memukul dan menyingkirkan nya dengan mudah bahkan saat ini polisi yang menahan tubuh Gavin sudah tersungkur di tanah akibat ulah Gavin.
"Lepas anj*ng Meera kedinginan, gue mau nyari Meera. " teriak Gavin dengan pilu, ia menangis dan berteriak pilu sembari memukuli jembatan.
"Meera... " lirih Gavin terperosot ke tanah, Aji kembali mendekati Gavin menepuk pundaknya pelan setelahnya memeluk Gavin dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
peran pengganti (End)
Randomtransmigrasi karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya. Perlahan cer...