peran pengganti (End)

pamitan

❀ Happy Reading ❀

"Gue gak nyangka sih, lo bakal berterima kasih ke gus Arshya juga. Secara lo selalu ngedumel tentang gus Arshya. " ucap Ella

"Ya gimana yah, karna hukuman nya Agus curut gue jadi hafal semuanya. "

"Nahkan lo manggil gus Arshya aja tuh agus curut. " sahut Rara

Nafiya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Udah kebiasaan, tapi gue udah punya panggilan baru buat agus curut. "

Kia menggeleng samar. "Gak usah ngadi-ngadi lo ntar kedengaran sama orang nya tau rasa. "

"Ets... Sekarang kita udah lulus jadi agus curut gak bisa nge hukum gue lagi. " ucap Nafiya

Rara menganggukan kepalanya membenarkan perkataan Nafiya. "Terus panggilan gus Arshya apa? "

"Om Duda. "

"Eh buset ngapa jadi om duda? Kualat lo ntar. "

"Gak bakalan, om duda tuh udah paling bener soalnya penampilan nya agus curut kalo pake jas kayak bapak-bapak punya anak satu. "

Ella tertawa terbahak-bahak mendengarnya Rara juga ikut tertawa sembari memukul-mukul Ella di sampingnya sedangkan Kia hanya menggeleng samar sembari menepuk jidatnya sendiri. "Gue heran kenapa gue bisa temenan sama kalian yang gila. "

"Gapapa gila yang penting gak munafik. " ucap Ella dan Nafiya secara bersamaan, setelahnya melakukan tos seakan bangga dengan sfrekuensi yang mereka miliki.

"Btw, lo gak ribet pake gaun begitu? " tanya Ella penasaran

Nafiya melihat gaunnya sendiri sembari mengangguk samar. "Sebenarnya ganggu banget sumpah ribet, gak bebas gerak juga tapi mau gimana lagi mamah udah rancang gaun ini yah jadi gue gak bisa nolak. "

"Sebenarnya lo lebih mirip mau nikahan dari pada wisuda an tau. " ucap Rara sembari memegang gaun Nafiya.

"Sebenarnya tadi gue malu gaun gue paling beda sama yang lain. " ucap Nafiya pelan

"Gue kira urat malu lo udah putus. " sarkah Ella

"Udah yuk ngobrol nya nanti lagi cacing-cacing di perut gue udah pada demo. " ucap Nafiya bangun dari duduknya

Ketiganya menganggukkan kepalanya secara bersamaan bangun dari duduknya. "Kita kantin aja yuk. " usul Rara

"Assalamu'alaikum."

Keempatnya serempak melihat ke sumber suara. "Wa'alaikumsalam ada apa yah ustadz Awan? " ucap Rara

"Maaf sebelumnya saya ada perlu sama Ella. " ucap ustadz Awan

"Iya ada apa ustadz? " tanya Ella

"Saya mau berbicara sebentar tapi boleh kita ke sebelah sana dulu? " ucap ustadz Awan

Ella menganggukkan kepalanya pelan, berpamitan kepada ketiga sahabatnya.

******

"Maaf ustadz sebelumnya ada apa? " tanya Ella

"Saya mau ke kairo malam ini. " ucap ustadz Awan

Ella tersenyum tipis. "Bukannya itu impiannya ustadz? " tanya Ella

Ustadz Awan mengangguk samar. "Iya itu impian saya melanjutkan pendidikan di sana tapi... "

"Tapi apa ustadz? "

"Saya minta sama kamu buat... "