Kini semua santriwati berkumpul di lapangan akhwat. Nafiya, Ella, Rara, dan Kia diam dengan menahan kantuk mereka. Para ustadzah berbaris rapih disana dan beberapa ustadz memantau keadaan, Nafiya menatap sekitar dengan bingung raut wajah mereka ketara sangat marah sebenarnya apa yang terjadi.
Diam-diam Nafiya berjalan ke arah belakang dan berjalan ke arah Hafiz. Setelah di samping Hafiz nafiya melihat sekitar terlebih dahulu. "Bang ini kenapa? " tanya Nafiya berbisik. Hafiz terkejut langsung melihat ke arah Nafiya dan beristighfar. "Pemberian hukuman. "
"Loh tumben ngasih hukumannya ampe di kumpulin semua orang. " ucap Nafiya penasaran
"Pelanggaran yang dilakukan sudah tak bisa ditoleransi lagi. "
Nafiya menganggukan kepalanya paham, "bang kalo kita ketahuan berduaan bakal di hukum gini juga gak? "Ucap Nafiya sembari melihat ke arah depan. Hafiz langsung melihat ke arah Nafiya bingung.
" kan siapa tau gitu. "
"Enggak untuk apa menghukum adik kakak kandung. "
"Tapi kan mereka gak tau. "
"Abang yang akan umumkan. "
Nafiya berdecak sebal dan langsung kembali ke tempat nya lagi. Dengan sumpah serapah yang ia lontarkan dalam hati.
"Napa fi? " tanya Kia heran saat melihat wajah Nafiya yang tertekuk dengan mulut nya yang terus mendumel. Nafiya menatap Kia kalau menggeleng samar sebagai jawaban.
Tak lama Aisyah datang menggunakan hijab kuning terang baju berwarna warni dan nametag besar bertulisan 'Saya mengumbar aurat di depan laki-laki. ' Ella dan Rara menahan tawanya Kia hanya diam mengamati sedangkan Nafiya berdecak sebal dia bukan hanya mengumbar tapi juga menggoda say yang di goda ustadz lagi, harusnya sih di keluarkan ini mah. Batin Nafiya
Beberapa senior yang dulu dekat dengan Aisyah berdecak sebal karna mereka juga tahu apa yang Aisyah lakukan.
Apa saatnya yah buat bongkar semua kebusukannya si wanita ular? Kalo di nanti-nanti keburu ngilang orang nya. Mending gue rencanain deh bareng tiga anak dugong. Batin Nafiya
Nafiya menarik ketiga sahabatnya dan membawa pergi dari lapangan secara diam-diam. "Apa sih Fi? " tanya Ella sebal
"Gue mau susun rencana biar tuh wanita ular keluar dari pondok sekaligus dari keluarga gue. " ucap Nafiya sembari menyeret tangan Ella. Ella juga menyeret tangan Rara dan Rara menyeret tangan Kia dan Kia hanya diam
"Apa rencananya? " tanya Rara heran
"Jangan disini kita kekamar aja. Cepet sebelum ada yang liat. " ucap Nafiya dan berjalan ke arah kamar asramanya.
***********
"Jadi apa rencana nya? " tanya Ella
"Sebelum rencananya gue kasih tau seharusnya kalian tau informasi ini dulu biar gak goyah pas nge laksanain rencana kita. " ucap Nafiya sembari duduk di bangku belajar.
"Informasi apa emang? " tanya Rara
Ketiganya merapat memperhatikan Nafiya dengan serius. "Pertama Aisyah bukanlah Aisyah melainkan kembarannya Salsa, sebenarnya keluarga besar gue gak pernah setuju dengan pernikahan paman gue sama mamahnya Aisyah dan si wanita ular itu. Tapi paman gue ngebantahnya dan memilih menikah sama wanita itu. Gak Lama mereka punya anak kembar salsa dan Aisyah. Tapi Salsa di nyatakan gagal ginjal semenjak itu identitasnya di sembunyiin dan hanya Aisyah yang di anggap dalam ahli waris sekaligus karna nenek menganggap Salsa hanya pembawa sial. Sejak kecil Salsa udah di doktrin oleh mamahnya buat nyelakain gue karna gue ahli waris yang di tunggu oleh nenek. Karna itu juga Aisyah harus merelakan ginjalnya untuk Salsa dan berakhir identitasnya juga terpakai karna keluarga gue juga taunya paman gue punya satu anak Aisyah. Dan untuk saat ini Aisyah terkena masalah bukan semata-mata karna dia melepas hijab atau mengubah aurat ke lelaki saja tapi dia udah menggoda bahkan kalo ustadz Awan gak punya iman mungkin keduanya sekarang udah nikah paksa karna itu. " jelas Nafiya dengan jujur. Ella menyeritkan keningnya bingung. "Ustadz Awan? " beo Ella
KAMU SEDANG MEMBACA
peran pengganti (End)
Rastgeletransmigrasi karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya. Perlahan cer...