ngidam?

4.3K 372 84
                                    

Nafiya menghela napas panjang, sekarang ia benar-benar bosan tak melakukan apapun di rumah karna semuanya di larang oleh suaminya bahkan bermain dengan Meera saja tak boleh dengan alasan takut kelelahan.

Berlebihan memang tapi mau di lawan urusannya sama Tuhan, tapi kalo begini terus ia bisa-bisa stress.

Tanaya turun kebawah dan seperti biasa rumah nya akan menjadi markas bagi anak-anak Alaska. Dan jangan lupakan Meera yang akan menjadi rebutan disana.

Nafiya memikirkan sesuatu yang seru untuk menghibur dirinya, sesekali ia mengusap perutnya yang benar-benar buncit bukan kandungan nya yang sudah tua bukan tapi Nafiya mengandung anak kembar bukan hanya dua melainkan tiga, itu sebabnya perut Nafiya sudah membuncit padahal usia kandungan nya baru masuk ke 4 bulan lebih.

Dengan perlahan ia berjalan menuruni tangga, semuanya tampak terkejut dengan kehadiran Nafiya. Bahkan gus Arshya pun ikut terkejut dan langsung menghampiri Nafiya untuk membantu Nafiya turun.

"Sayang kenapa kamu turun? Kenapa gak manggil mas aja? " ucap gus Arshya dengan khawatir

Nafiya hanya cengegesan tak berdosa dan berjalan menuju sofa tunggal dan duduk disana dengan nyaman.

"Aji." panggil Nafiya

Aji yang di panggil langsung menengok ke arah Nafiya dengan gerakan hormat. "Hadir."

"Beliin mie ayam baso boleh? "

Dengan cepat Aji mengangguk. "Boleh ibu bos. "

"Oh iya ayamnya mau bagian kanan semuanya yah. "

Aji menganga sejenak ia belum paham yang di maksud Nafiya. "Maksudnya? "

"Mau ayam tapi bagian kanannya jangan bagian kiri, "

"Tapi itu nyampur ibu bos. "

"Ya gak mau tau harus di pilihin dulu. "

Gus Arshya yang mendengar itu meringis bukan yang sekali kok bahkan hampir setiap hari Nafiya meminta yang aneh-aneh, gus Arshya menatap Aji dengan iba. "Sayang biar mas aja yah yang beli. "

Nafiya menggeleng samar. "No. Pokoknya Aji lo beli dan inget ayamnya harus bagian kanan oke. "

Dengan gerakan ragu Aji mengangguk dan melangkah pergi. Nafiya tersenyum puas menjahili Aji dengan mudah selanjutnya ia akan menjahili anggota yang lain dengan cara yang berbeda, Nafiya melihat sekeliling ruangan yang cukup berantakan, Nafiya menghela napas lelah baru saja ia membereskan rumahnya bukan bukan Nafiya yang membersihkan tapi suaminya tugasnya hanya memberi perintah.

Sepertinya akan sangat-sangat lucu melihat anggota geng motor membersihkan rumahnya.

"Khem... Rumah berantakan lagi yah. " sindir Nafiya melihat ke arah suaminya, gus Arshya menelan ludahnya dengan susah payah.

Semua anggota Alaska melihat sekeliling dan benar saja sampah dimana-mana. Secara bersamaan mereka menatap Nafiya yang tengah menatap mereka sembari tersenyum mengerikan dengan gerakan cepat beberapa orang dari geng Alaska mengambil sapu, tempat sampah, pengki, ember berisi air dan pengepel.
(Alat pengeduk itu namanya apa sih? Pengki kan? Koreksi yah😭)

Nafiya tersenyum puas melihat kepekaan anggota Alaska. Ghavin dengan sigap menggendong Meera dan yang lainnya mulai mengerjakan pekerjaan rumah.

Nafiya terus mengawasi anak-anak Alaska yang mengerjakan pekerjaan rumah sesekali ia akan berkomentar ini belum tau itu belum.

Setelah selesai semuanya anggota Alaska kembali duduk di karpet berbulu menghadap Nafiya yang duduk di sofa sendiri, seperti anak TK yang fatih mendengarkan gurunya bercerita.

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang