hilangnya kepercayaan

4.9K 424 101
                                    

Nafiya pulang dalam keadaan baju yang basah kuyup bersama Arka. Iya benar Nafiya pulang dengan Arka bukan dengan taksi karna ternyata taksi yang ia naiki memiliki niat jahat padanya.

Untungnya Arka memebututi Nafiya dari belakang dan menyelamatkan Nafiya saat Nafiya berteriak meminta tolong. Tak bisa habis pikir ketika pikiran nya sedang kacau ia malah di timpa musibah.

"Mau gue papah? " tanya Arka yang melihat Nafiya iba. Tubuh Nafiya masih bergetar ketakutan. Nafiya menggeleng samar

"Makasih buat tumpangan nya. Dan makasih udah nolongin gue. "

Arka mengangguk. "Gue udah bilang gue bakal selalu ada buat lo, gak peduli lo berusami atau enggak. Gue bakal tetep lindungin lo bahkan gue siap ngehajar suami lo kalo bikin lo sedih. "

Nafiya tersenyum kecil. Dan keluar dari mobil Arka, gus Arshya keluar dengan raut wajah yang tak bisa di jelaskan. Gus Arshya menatap tajam mobil yang baru saja pergi.

"Dari mana saja kamu? " tanya gus Arshya dingin. Nafiya diam tak menjawab ia memilih masuk ke adalam rumah meninggalkan gus Arshya sendiri.

Gus Arshya mencengkal tangan Nafiya. "Apa seperti ini berprilaku pada suami? Apa saya salah memanjakan kamu? Sampai kamu lupa dengan status mu hah! " marah gus Arshya, meski sedang marah nada gus Arshya masih sama tetap rendah tak meninggi namun setiap katanya menyakitkan.

Nafiya menarik tangannya, wajahnya sudah pucat bibirnya bergetar kecil. Nafiya kembali berjalan meninggalkan gus Arshya.

"Apa kamu semurahan itu? Mau di antar dengan siapa saja. " ucapan gus Arshya mampu menghentikan langkah Nafiya. Nafiya mendengar itu menundukkan kepalanya ia benar-benar tak tahan sekarang. ia melihat suaminya bersama orang lain tapi dirinya yang di salahkan.

Lagi pula ini kali pertama nya di antar oleh orang lain. Dan ini juga karna ada kecelakaan jika saja taksi yang dia tumpangi itu baik-baik mungkin sekarang ia pulang memakai taksi.

"Lalu apa kabar dengan seorang suami jalan dengan orang lain? Bahkan istrinya di trotoar jalan pun tak ia lihat? " ucap Nafiya datar.

"Ketika seorang istri di antar oleh orang lain di sebut murahan apa kabar dengan suaminya itu? " sarkas Nafiya meninggalkan gus Arshya

Gus Arshya terdiam, ia masih mencerna ucapan Nafiya. Sebenarnya ia khawatir dengan istrinya yang pulang dengan keadaan baju yang basah kuyup. Tapi amarahnya meluap saat tau yang mengantar istrinya itu Arka. Iya gus Arshya tahu Arka laki-laki nekad ingin mendekati istrinya bahkan secara terang-terangan Arka menyatakan perasaan nya mencintai Nafiya kepada Gus Arshya.

*****

Nafiya diam-diam pergi ke rumah Hafiz saat gus Arshya dan Meera sudah tertidur. Nafiya masih sakit hati dengan perkataan gus Arshya, meski ia tak di bentak sama sekali tapi ucapannya mampu menyakiti hatinya.

"Pengen di peluk abang terus di usapin punggungnya. " monolog Nafiya.

Ia terus berjalan menyusuri ndalem, di persimpangan jalan Nafiya bertemu dengan ustadzah icha yang tengah berjalan ke arahnya. Nafiya diam dan terus melangkah sampai dimana wanita itu berpapasan dengan Nafiya ia langsung menyangkal tangan Nafiya dengan erat membuat Nafiya meringis.

"Dasar jalang murahan, " ucapnya sinis, Nafiya mengerutkan keningnya.

"Hah? Jalang? Siapa? " tanya Nafiya heran.

"Lo. Lo jalang murahan yang berani-beraninya ngerebut Arshya dari gue! "

Nafiya tertawa sarkas menghempaskan tangan Wanita itu dengan kasar. "Gak salah? Kayaknya yang harus di bilang jalang disini itu lo bukan gue, karna lo berani-beraninya deket sama suami orang. Gue punya status hubungan dengan gus Arshya, dan lo bisa lihat nih hasil karya gus Arshya. " ucap Nafiya sembari mengusap perutnya

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang