Keempatnya kembali ke dalam asrama putri dengan selamat. tak ada yang curiga dengan mereka yang bangun di pagi buta, justru ke empat nya mendapatkan pujian karna mereka berpikir ke empat orang itu rela bangun pagi untuk membangunkan semua santriwati untuk shalat tahajud. Padahal mereka tidak tau yang sebenarnya terjadi.
Setidaknya mereka bisa bernapas lega saat ini meski mereka tak bisa kekamar mereka untuk tidur. Ella berdecak kesal dan melangkahkan kakinya ke tempat wudhu waktu tidurnya berkurang saat ini dan di jamin di saat jam pelajaran ia akan tertidur dan berujung di hukum.
"Kenapa keamanan harus tiba-tiba nongol coba, kan kita jadinya gak bisa tidur. " cerca Ella
Rara terkekeh kecil. "El gapapa kali-kali kita di puji sama mereka. "
"Gue gak haus pujian. Ngapain juga memuji seseorang di depan tapi di belakang suka banget ngomongin. " ucap Ella sembari membuka hijabnya bersiap untuk wudhu
"Yang di katakan Ella ada benernya sih. " ucap Kia sembari menganggukkan kepalanya.
"Tumben lo dukung gue biasanya ngerosting gue. " ucap Ella setelah wudhu
Kia tak langsung menjawab karna sedang wudhu "Karna kali ini otak lo lagi bener. " ucap Kia setelah wudhu
"Fi.. Fi... Nafiya! Lo ngapain tidur sambil berdiri begitu? " ucap Ella
"Ilmu santri nih gue lagi belajar lumayan kan bisa tidur sambil diri. " ricau Nafiya tak jelas
(Biasanya santri begitu apalagi kalo lagi shalat tahajud sama subuh... sedikit pengalaman sih tapi gak boleh di tiru yg tidak baik.)
Kia mengusap wajah Nafiya dengan air di tangannya. "Bangun gak usah gila dulu cepetan nanti keamanan curiga. "
"Isstthh.... Kia fifi kan ngantuk kenapa di usap pake air dingin! " rengek Nafiya
"Cepet wudhu gak usah drama dulu. "
"Iya! "
Beberapa menit kemudian Nafiya berjalan lebih dulu dari ketiga sahabatnya. Namun detik berikut nya ia terhenti tepat di batas antara wilayah ikhwan dan akhwat membuat ketiga sahabatnya berhenti secara mendadak, Nafiya mengusap matanya beberapa kali. Setelah itu ia berbalik ke arah belakang.
"Gue habis liat setan! " ucap Nafiya
Kia menoyor kepala Nafiya. "Sembarangan kalo ngomong nanti di kabulin sama Allah ketar ketir lo. "
Nafiya berdecak kesal sembari mengusap kepalanya "tapi serius gue liat setan mirip agus curut. "
"Lo ngomong apa sih Fi, gus Arshya lagi di Amerika jangan ngarang. "
"Tapi...t-tapi itu tadi gue serius liat dia ngeliat ke arah gue natapnya dingin banget ra, lo harus percaya sama gue ra pliss. "
"Iya rara percaya sama fifi kok tenang aja, yuk ah ke masjid keburu mulai shalat nya. " ucap rara sembari menarik tangan Nafiya
Nafiya pasrah saat di tarik oleh rara dia masih yakin itu jin korinnya agus curut yang dia lihat atau mungkin itu gus Arshya sendiri.
*******
Sudah ke sembilan kalinya Ella menguap saat pelajaran berlangsung, Ella juga sudah berdiri ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Itu sebuah peraturan ketika ada yang mengantuk di kelas akan di suruh berdiri agar rasa kantuknya menghilang. Namun sepertinya itu tak berlaku bagi Ella terbukti sekarang ini ia tengah tertidur pulas saat ustadz adam menerangkan di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
peran pengganti (End)
Randomtransmigrasi karna sebuah kecelakaan seorang gadis harus ber transmigrasi ke dalam tubuh seorang gadis antagonis yang di penuhi masalah yang mengancam keharmonisan keluarga nya. Membuat nya bertekad untuk merubah semua alur cerita nya. Perlahan cer...