beristirahatlah

5.6K 537 4
                                    

Udah genap satu bulan Gus Arshya gak disini, masalah pondok semakin rumit kalo dia gak ada. Disini apa cuman Gus Arshya yang benar-benar disiplin soal peraturan, Gus Arshya cepet balik. pondok pesantren butuh sosok Gus Arshya. Harap Nafiya dalam hatinya

Nafiya menghela napas panjang, permasalahan Aisyah belum usai secepat yang ia kira. Terbukti Aisyah masih di pondok meski sudah sering kali di pergoki sedang berduaan dengan ikhwan dalam dan luar pondok. Hukuman yang di berikan oleh pihak pondok belum membuat Aisyah itu jera sama sekali, Nafiya berdecak kesal saat ingat Adzriel masih membela Aisyah meski dia sering di panggil oleh pihak pondok atas kesalahan Aisyah.

Adzriel akan terus mengelak dan menyalahkan Nafiya ketika Aisyah terkena kasus mengatakan ini semua salahnya. Aisyah pasti dijebak lah, di ancam dan sebagai nya. Adzriel benar-benar sudah di butakan oleh wajah lugunya.

Nafiya memandang langit berwarna jingga dengan sendu. Helaan napas terdengar berat dan dalam, ternyata sesulit itu memerankan tokoh yang begitu banyak masalah. Apa ini sebabnya Sosok Nafiya menjadi peran Antagonis di dalam cerita ini? Kisahnya yang begitu rumit dan penuh dengan masalah mendorongnya untuk menjadi antagonis di dalam cerita nya sendiri.

Sosok Nafiya yang pada nyatanya memiliki hati lembut dan penuh kasih sayang. Sosok itu bahkan merelakan nyawanya demi menolong anak kecil di jalanan menjadikan nya anak angkat saat usianya belum genap kepela dua. Kebaikan yang ia lakukan seolah angin lalu oleh orang-orang, dan yang mereka ingat terus adalah kesalahannya dan terus mengatakan ia lah sang pelaku kejahatan.

Catatan itu membuktikan sosok Nafiya adalah malaikat baik hati. Catatan harian itu bukti kuat Nafiya tak pernah melakukan kejahatan jika tak ada yang memancingnya. Catatan itu juga menyimpan banyak rasa ketakutan dan kesedihan yang mendalam bagi Nafiya. Ia seperti di teror iblis di dalam kehidupan nya, beberapa bekas sayatan di lengannya juga bukti betapa terpuruk nya Nafiya saat itu.

Nafiya menghela napas panjang "lo udah menderita karna mereka sekarang giliran mereka yang merasakan penderitaan yang lo  rasain  selama ini. " monolog Nafiya sembari menatap langit

"No nana sudah ikhlas dengan apa yang terjadi nana mau tenang tanpa ada rasa dendam. " jelas nana di samping Nafiya

"Tapi karna mereka lo menderita, mental lo berantakan. "

Nana tertawa hambar "gapapa kok fi mungkin itu emang udah takdir nana. "

"Gak ada yang namanya takdir yang begitu menyakitkan seperti ini, bahkan dalam cerita lo sendiri lo di sebut penjahat. "

"Itu karna mereka gak tau nana kan. "

"Udah cukup penderitaan lo selama ini sekarang waktunya buat kisah paling bahagia. "

"Kisah itu sudah di mulai kok fi buktinya sekarang identitas asli Aisyah terbongkar kan? "

Nafiya menganggukkan kepalanya pelan. "Gue janji buat bikin cerita ini berakhir bahagia. "

"Makasih fi, nana senang mendengar itu. "

"Sama-sama na. "

"Sekarang tubuh dan identitas itu menjadi milik kamu fi sudah seharusnya kamu buat dirimu sendiri bahagia. Nana udah bahagia kok sekarang. " nana melihat ke arah bawah pohon melihat interaksi antara Aisyah dan Adzriel yang terlihat begitu bahagia. Nana meneteskan air mata nya saat melihat tawa bahagia Adzriel. "Nana hanya sedikit iri dan berpikir sebegitu sayangnya Adzriel sampai menolak semua kesalahan Aisyah. Tapi nana sadar untuk menerima kenyataan Adzriel gak akan pernah menyayangi nana sebagai adiknya. "

Nafiya juga ikut memandang Aisyah dan Adzriel yang tengah bercanda di bawah. "No lo gak boleh ngomong gitu karna bagaimana pun dia kakak lo. lo yang punya hak itu bukan dia gue janji Adzriel bakal bertekuk lutut meminta maaf saat tau semuanya. Gue janji saat itu akan terjadi. "

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang