hari kelulusan

5.5K 500 41
                                    



❀ Happy Reading ❀







Nafiya memperhatikan dirinya di depan cermin. Ia sudah rapih mengenakan gaun putih untuk menghadiri acara wisuda sekolahnya.

Pakaian untuk wisuda sebenarnya sudah di atur oleh para panitia, gaun berwarna biru muda untuk kelulusan. Nafiya juga mendapat gaun tersebut, Tapi ia di haruskan memakai gaun putih karna ia bergabung dengan orang-orang yang telah menghafal Al-Qur'an tiga puluh juz dengan mutkin. Sebuah kebanggaan bagi Nafiya, meski ia datang saat dirinya sudah duduk di bangku dua belas tapi ia mampu mengejar hafalan dengan mutkin.

Namun permasalahannya gaun putih itu tidak di berikan oleh pihak pondok pada Nafiya karna kesalahan saat menghitung santri. Dan terpaksa Nafiya meminta pada Nayla mamahnya untuk merancangkan satu gaun putih sederhana, tapi yang datang gaun putih yang mungkin terlihat seperti gaun pengantin.

"Tinggal satu lagi dan semuanya selesai, nah semuanya selesai deh." ucap Nafiya sembari memasangkan mahkota kecil di atas kepalanya. "Ini beneran gue? Cantik banget sumpah, tinggal nunggu pangeran bersorban datang melamar. " ucap Nafiya ngawur

Setelah ini Nafiya resmi lulus sekolah.

Setelah siap, Nafiya keluar dari kamar, menuju masjid sahabat dan keluarga nya sudah menunggu disana.

"Cie pada nunggu. " ucap Nafiya

"Bacot." geram Ella

"Gak boleh gitu ama princess, nanti kualat. " ucap Nafiya

"Wahhh mbak cantik banget masyallah. " ucap Salma kagum

"Oh tentu jelas dong cantik keturunan dewi Yunani gak akan mengecewakan. " ucap Nafiya dengan pedenya

"Ko makin kesini pede lo ketinggian anjir. "

"Oh tentu jelas didikannya kim Seokjin harus pede dimana pun dan kapan pun. " ucap Nafiya sembari berkecak pinggang.

"Suami gue! " pekik Ella "ngapain lo bawa-bawa ayang gue? "

"Lah kan emang didikan Seokjin begitu. Tenang suami gue masih ayang jimin si penebar pelet. " ucap Nafiya sembari merangkul pundak Ella

"Awas lo oleng ke suami gue! " tegas Ella

"Kayaknya gue deh yang harus bilang gitu, soalnya kan suami lo lagi pergi tugas negara. Awas lo selingkuh oleng ke suami gue atau yang lainnya sorry tampungan udah gak muat. "

"Iya awas aja kalo berpaling terus ngincer baby kelincinya Rara. " sambung Rara

"Gue lagi sedih gini lo pada mau fitnah gue mau berpaling gitu? Aaaaa.... Ayang balik cepet belum apa-apa aja udah di fitnah ama ade ipar. " ucap Ella dengan dramatis "awas lo pada gue berpaling ke papa bear abis lo semua, gue jadi emak tiri kalian. "

Rara dan Nafiya bertos ria. "Awww atut. " ejek Nafiya dan Rara kompak

"Udah gak usah ribut lagi, sekarang kita ke aula bentar lagi acaranya di mulai. "

Semuanya menganggukkan kepalanya setuju dan berjalan ke arah aula, di sepanjang perjalanan Nafiya menjadi pusat perhatian karna gaunnya terlalu mewah di banding dengan yang lain bukannya merasa malu Nafiya malah semakin pede dengan mengedipkan matanya genit. Ella dan Rara juga melakukan hal yang sama, Kia menggeleng samar dengan tingkah ketiganya dan Salma hanya tersenyum canggung.

*******


"Alhamdulillah seperti tahun-tahun sebelumnya pondok pesantren nurul hikmah selalu memiliki murid-murid yang cerdas dan ada yang mampu menghapal Al-Quran tiga puluh juz di setiap angkatan. "

peran pengganti (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang